26 Februari 2014( sumber : Batam Pos )
Kemarau panjang awal tahun ini mulai berpengaruh pada kian menurunya debit air di tempat penampungan air baku di Dam Seiladi dan lainnya.Penyusutan saat ini hingga satu meter.Tapi BP Batam menegaskan tak akan berpengaruh pada pasokan air untuk kebutuhan masyarakat.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho tadi sore, Rabu (26/2).
“Ya kami akui tak turun hujan di Batam hingga dua bulan lebih ini mengurangi debit air di beberapa Dam tempat penampungan air baku. Tak hanya di Dam Seiladi yang menyusut hingga satu meter. Dam Mukakuning juga menyusut sekitar satu meter, sama dengan yang di Dam Seiladi,” ujar Djoko.
Begitu juga dengan empat Dam lainnya seperti Dam Duriangkang yang hanya menyusut sekitar 25 centimeter. Sementara Nongsa, Baloi, serta Seiharapan juga mengalami penurunan debit air meski dalam jumlah yang sedikit.
Penegasan masih amannya stok pasokan air untuk masyarakat Batam serta industri yang ada di Batam, menurut Djoko didasari hasil pengolahan air baku di Dam menjadi air bersih yang kapasitas WTP nya masih mampu total 3.350 liter per-detik. Sedangkan kapasitas total untuk Dam di Batam sendiri mencapai 3.850 liter per-detik.
Sementara jumlah air yang tersedot untuk berbagai keperluan atau disebut abstraksi masih mampu mencapai 3.050 liter per-detik.
“Jumlah yang sudah kami sebutkan tadi masih dibatas normal volume air yang kami hasilkan untuk bisa mencukupi kebutuhan air masyarakat Batam. Intinya sampai saat ini tak ada masalah dengan kebutuhan air,” terang Djoko.
Untuk mengantisipasi dan menjaga agar debit air tak menyusut terlalu signifikan, Djoko mengatakan BP Batam akan mengambil langkah preventif.
Maksudnya BP Batam akan menertibkan para petambak ikan yang membuka tambaknya numpang di area sekitar Dam serta aktifitas lainnya warga seperti penebangan pohon atau pembukaan lahan di area hutan serapan air yang bisa mengganggu kualitas dan volume air.
“Ya cara yang paling mudah untuk sama-sama menjaga debit air bertahan lama, adalah warga menggunakan air seperlunya atau menghemat pemakaian air.
Kurangnya debit air selain disebabkan kemarau panjang di Batam juga disebabkan faktor lainnya seperti kebakaran hutan yang marak pada bulan ini di Batam. (gas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar