Selasa, 18 Februari 2014 ( sumber : Kepri Antara News )
Batam (Antara Kepri) - Otoritas Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam menyatakan perjalanan penumpang dari bandara tidak terganggu pemogokan ribuan pengemudi taksi yang menolak penambahan unit armada Blue Bird, Selasa.
"Hingga sore tidak ada masalah. Semua penumpang dari bandara terangkut oleh 'taksi' pelat hitam yang memang kami akomodir di bandara," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
"Hingga sore tidak ada masalah. Semua penumpang dari bandara terangkut oleh 'taksi' pelat hitam yang memang kami akomodir di bandara," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Bandara Internasional Hang Nadim merupakan bandara yang dikelola langsung oleh BP Batam dan Kementerian Perhubungan, tidak seperti bandara lain yang umumnya dikelola PT Angkasa Pura.
"Selain itu, Damri juga menambah bus untuk mengangkut penumpang ke Batuaji, Jodoh dan Nagoya. Kami juga membantu satu bus untuk mengangkut penumpang hingga ke Kepri Mal Batam Kota yang selanjutnya bisa menggunakan angkutan lain keberbagai tujuan," kata dia.
Ia mengatakan, dengan kendaraan-kendaraan tersebut semua penumpang yang tiba di Batam bisa terangkut.
Rizal, petugas Damri Bandara Internasional Hang Nadim Batam mengatakan ada tambahan untuk mengantisipasi penumpang yang terlantar akibat mogoknya sopir taksi.
"Hari ini ada penambahan lima armada baru dan satu bus milik BP Batam. Semua lancar tanpa ada penumpukan penumpang," kata dia.
Ia mengatakan, Bus Damri melayani penumpang dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam ke Jodoh, Nagoya, Batuaji.
Sejak Selasa pagi, ribuan sopir taksi di Batam melakukan unjukrasa di Halaman Pemkot Batam. Mereka menolak penambahan armada Blue Bird dari 50 unit menjadi 75 unit dengan alasan akan mematikan taksi yang terlebih dahulu beroperasi.
Kasi bubar sekitar pukul 17.00 WIB, setelah pengunjukrasa ditemui dan mendapat penjelasan dari Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan.
Demo serupa juga terjadi pada 2012, saat Blue Bird yang sudah memiliki izin operasional ingin masuk Batam. Pengemudi taksi lain menilai masuknya Blue Bird akan mematikan mata pencaharian mereka. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar