| | | |
Minggu, 10 Oktober 2010 11:32 (umber Batam Pos,versi asli) |
Kesempatan tersebut, dimanfaatkan warga Baloi Kolam untuk menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi. “Kami warga Baloi Kolam yang berjumlah 10 ribu orang merasa dianaktirikan oleh Pemerintah Kota Batam. Kami tak pernah merasakan aliran listrik dan mendapatkan air bersih. Padahal kami juga masyarakat Batam yang mempunyai KTP,” keluh perwakilan masyarakat Baloi Kolam, Simamora. Simamora meminta agar Ria membantu percepat masuknya aliran listrik ke wilayah tersebut. “Ada sekitar 1.800 rumah di sini yang semuanya belum mendapatkan aliran listrik,” lanjutnya. Ria sendiri bersedia membantu warga dengan catatan warga bersedia dan siap membuat perjanjian yang isinya jika sewaktu-waktu area ruli tersebut digusur maka mereka akan rela aliran listrikya diputus. Selain itu, Ria juga meminta agar warga mensegerakan pembentukan tim yang beranggotakan 5-10 orang untuk menyusun perjanjian tersebut. “Listrik dan air memang hak semua warga, bila warga menyepakati hal tersebut saya bersedia membantu menyampaikan pada pimpinan PLN Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam agar hal tersebut segera terwujud. Saya juga akan mengusulkan agar APBD Kota Batam bisa digunakan untuk pemasangan listrik dan air,” kata Ria. Ria meminta waktu satu minggu untuk bisa menyampaikan keluhan warga pada BP Kawasan dan PLN. (cr1 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar