Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 26 Oktober 2010

Batam Bangun Monorail





Berita Utama (sumber Batam Pos,versi asli)
Selasa, 26 Oktober 2010 08:51

Antisipasi Kemacetan

BATAM (BP) - Tak ingin Batam macet seperti Jakarta, Badan Pengusahaan Batam (dulu Otorita Batam, red) akan membangun sarana transportasi massal—berupa kereta api monorail—yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Batam.
“Rencana ini sebenarnya sudah lama. Bahkan, Habibie sudah memikirkan ketika membangun Batam sedari awal. Makanya, jalan di Batam ada row 100 sampai 200 meter. Supaya ada space ketika kita bangun monorail,” ujar Direktur Pembangunan BP Batam, Budiman Maskan, kepada Batam Pos, Senin (25/10) di Batam Centre.

Budiman menjelaskan, BP Batam baru menyurati Menteri Perhubungan 2008 lalu. Oleh menteri perhubungan, direspon dengan dibuatkan master plan kereta api pada 2009.
Di master plan itu disebutkan titik yang dihubungkan monorail, yakni: Batuampar-Batuaji sepanjang 27,55 kilo meter, Sekupang-Batam Centre 16,48 kilometer, dan Nongsa-Batam Centre 16,36 kilometer.
Setelah master plan selesai, OB kemudian membuat studi kelayakan. Hasilnya sudah diserahkan ke Dirjen Perhubungan. Awalnya, studi kelayakan hanya untuk rute Batuampar-Batuaji, namun melihat perkembangan pembangunan di Batam tumbuh pesat, maka studi kelayakan diperluas.
Rutenya menjadi: Tanjunguncang-Batam Centre, sepanjang 17,7 kilometer. Dana untuk jalan betonnya menelan dana sekitar Rp1,15 triliun. Kemudian Bandara Hang Nadim-Batuampar sepanjang 19,6 kilo meter, menelan dana sekitar Rp1,24 triliun.
“Dari studi kelayakan itu, alternatifnya menggunakan sistem light rail transit (LRT). Wujudnya monorail. Ini simple dan efesien,” ujar Budiman.
Rencananya, kata Budiman, satu gerbong kapasitasnya 406 penumpang. Satu gerbong diperkirakan menelan dana sekitar Rp30 miliar. Monorail ini memiliki kecepatan 40-80 kilometer per jam.
“Jadi gerbong ini akan keliling nanti, dan penumpang tidak perlu menunggu lama,” ujarnya.
Lalu kapan realisasinya? Budiman mengatakan, jika tidak ada aral melintang, 2013 sudah mulai dikerjakan dan bisa dinikmati pada 2016. “Pengerjaanya bisa bertahap, bisa juga sekaligus semua rute, tergantung dananya,” ujar Budiman.
Rencananya, 28 Oktober ini, BP Batam akan sosialisasi dengan Pemprov Kepri dan Pemko Batam tentang rencana pembangunan monorail ini.
“Pendanaanya, bisa gabungan pusat, pemprov, pemko, BP Batam dan investor,” kata Budiman. Dalam waktu dekat, Detail Engineering Design (DED) akan rampung.
Kepala Biro Perencanaan Istono menambahkan, monorail ini menjadi solusi mengatasi kemacetan di Batam. BP Batam sudah mengkaji, bahwa ke depan, Batam bisa seperti Jakarta, macet. Apalagi daya beli masyarakat terhadap kendaraan roda empat di Batam terbilang tinggi. Belum lagi kendaraan di Batam lebih murah dari daerah lainnya di Indonesia.
“Harus dipikirkan jauh-jauh hari solusinya, jangan sampai sudah macet baru kasak-kusuk,” kata Istono.
Jalan Tol Tinggal Lelang
Tak hanya monorail, BP Batam juga akan membangun jalan tol. Rutenya: Batuampar-Mukakuning-Bandara Hang Nadim. Panjangnya 24 kilo meter dengan dua jalur dan dua lajur. Untuk merealisasikannya, butuh dana sekitar Rp1,6 triliun.
“Studi kelayakan sudah selesai, tinggal menunggu rekomendasi dari menteri perhubungan. Kalau dia bilang lelang, kita lelang,” kata Istono.
Tahapan membangun jalan tol ini, kata Istono, juga sudah dipikirkan sejak membangun Batam sedari awal. Namun, rencana ini baru direspon menteri pekerjaan umum pada 2007 silam, saat berkunjung ke Batam.
“Studi kelayakan sudah kita buat dan sudah kita serahkan ke Menteri,” ujar Istono.
Kepala Biro Perencanaan Program dan Litbang BP Batam Horman Pudinaung mengatakan, jalan tol ini juga untuk mengantisipasi kemacetan ke depan.
Selain itu, untuk memperlancar arus transportasi barang dari satu kawasan pertumbuhan ekonomi ke kawasan lainnya dan ke pelabuhan. Begitupun sebaliknya.
“Jadi nanti ada jalur kontainer, ada jalur kendaraan umum atau pribadi. Kalau masih crowded juga, alternatifnya bisa menggunakan monorail,” katanya.
“Intinya, kita tak ingin Batam ke depan seperti Jakarta yang macetnya makin parah. Makanya harus disiapkan dari sekarang solusinya,” kata Horman, lagi.
Direktur Investasi-Marketing dan Humas BP Batam Rustam Hutapea, menambahkan, perekonomian Batam akan tumbuh pesat, jika infrastruktur vital seperti jalan, jembatan tersedia dengan baik. Apalagi investor sebelum menanamkan modalnya, infrastruktur vital itu jadi salah satu pertimbangan utama.
“Kalau arus barang terhambat gara-gara macet, investor pasti mikir dua kali menanamkan modalnya. Tapi kalau semua bagus, menjual Batam ke investor menjadi lebih mudah,” ujarnya. (nur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar