Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 07 Oktober 2010

20 Perusahaan Korea Bertemu Badan Pengusahaan Batam





Kamis, 07 Oktober 2010 10:07 ( sumber Batam Pos,versi asli)

BATAM (BP) - Negara Korea Selatan yang merupakan negara dengan industri galangan kapal (shipyard) terbesar di dunia mulai melirik Batam. Dimotori ASEAN-Korea Center, seban yak 20 perusahaan Ship yard Korsel mendatangi kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk melihat peluang investasi, Rabu (6/10).

Sekretaris Jendral ASEAN-Korea Center, Young Jai Cho mengatakan kedatangannya ke Batam ingin melihat kemungkinan peluang mengembangkan usaha di bidang perkapalan. “Peserta ingin melihat lebih dalam dan mengidentifikasi kesempatan berinvestasi untuk memperluas jaringan mereka,” katanya.

Para peserta, sebut Cho tertarik pada Batam, karena pemerintah Indonesia banyak mempromo sikan Batam sebagai kawasan Free Tare Zone (FTZ). “FTZ ini merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan hubungan baik dalam hal investasi Indonesia-Korea,” sebutnya. Kedatangan mereka kali ini, jelas Cho semoga bukan yang terakhir kalinya dan ditindaklanjuti dengan membuka investasi baru. Untuk shipyard sendiri, sudah ada beberapa perusahaan Korea yang membuka di Batam. “Kedepan, kita juga akan bertemu dengan pengusaha shipyard lokal di Batam,” paparnya.

Sekretaris ketiga fungsi ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Sidum Trio Indarto mengatakan perekonomian Korea mulai membaik sejak krisis beberapa tahun lalu. Hubungan ekonomi Indonesia dan Korea juga meningkat setiap tahun. Alasan para pengusaha ini membidik Indonesia karena di Korea sendiri biaya tenaga kerja yang mahal, sumber daya alam yang terbatas dan lahan yang mulai menipis. ”Untuk itu mereka mencari tempat yang lebih baik. Indonesia dianggap memenuhi kriteria tersebut,” katanya.

Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gencar melakukan promosi Indonesia khususnya kawasan FTZ. Bahkan Gubernur Kepri Muhammad Sani pun turut melakukan presentasi dan mepromosikan keunggulan wilayah FTZ. ”Sejak itu, banyak perusahaan Korea yang meminta informasi terkait peluang investasi di Indonesia dan kawasan FTZ,” akunya. Investasi korea di Indonesia, jelas Trio, bukan hanya bidang shipyard namun hampir di semua bidang usaha.

Sejak 2009-2010, total investasi Korea di Indonesia mencapai 5,3 miliar dolar Amerika dengan jumlah perusahaan sekitar 2.500 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. “Korea merupakan investor keenam nilai investasi terbesar di Indonesia,” masih katanya. Sementara itu, anggota satu bidang Pelayanan dan Promosi BP Batam, I Wayan Subawa mengapresiasi kedatangan pengusaha Korea tersebut. Kedatangan mereka merupakan peluang baik untuk kemajuan Batam. “Kalau melihat hasil pertemuan dengan pengusaha Korea, mereka cukup antusias. Kita punya banyak kelebihan antara lain infrastuktur yang memadai,” katanya.

Menurut Wayan, kesempatan investasi bidang Shipyard di Batam masih terbuka lebar. Salah satu kawasan yang sedang dikembangkan untuk industri perkapalan tersebut yakni di Kabil. ”Lahan masih tersedia. Kalaupun masalah lahan jadi kendala, kita bisa promosikan kawasan Bintan dan Karimun yang sama-sama kawasan FTZ dan juga sedang mengembangkan shipyard,” sebutnya. (vie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar