Tanjungpinang, 3/10 (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyatakan impor migas dan nonmigas Provinsi Kepulauan Riau terbesar dari negara tetangga Singapura.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau (BPS Kepri) Mangaputua Gultom, Minggu mengatakan, impor migas dan nonmigas Kepri pada Juli 2010 sebesar 49,21 persen atau senilai 405,83 juta dolar AS berasal dari Singapura.
Nilai impor pada Juni 2010 mencapai 797,69 juta dolar AS, naik 52,28 persen dibanding Mei 2010, terdiri atas impor migas sebesar 80,11 juta dolar AS (10,04 persen) dan nonmigas senilai 717,58 juta dolar (89,96 persen).
Berdasarkan data, terjadi kecenderungan kenaikan nilai impor dari Singapura, ungkapnya.
Sementara impor migas dan nonmigas dari China menempati urutan kedua dengan nilai 115,80 juta dolar AS atau 14,04 persen dari total impor, atau mengalami kenaikan 54,45 persen dibanding Juni 2010.
Jepang merupakan negara pemasok barang impor ke Kepri terbesar ketiga selama Juli 2010 dengan nilai 74,99 juta dolar AS atau 9,09 persen dari total impor atau mengalami penurunan 21,14 persen dibanding bulan sebelumnya.
Negara-negara pemasok barang impor ke Kepri lainnya selama Juli 2010 yang mempunyai peran cukup besar adalah Malaysia dengan nilai impor 45,74 juta dolar AS (5,55 persen), Amerika Serikat 31,08 juta dolar (3,77 persen) dan Jerman 17,35 juta dolar (2,10 persen).
Selain itu Taiwan 15,98 juta dolar (1,94 persen), Hong Kong sebesar 12,80 juta dolar (1,55 persen), Korea Selatan 10,21 juta dolar (1,24 persen) dan Prancis 9,88 juta dolar (1,20 persen).
Selama Juli 2010 impor nonmigas terbesar adalah mesin atau peralatan listrik senilai 250,30 juta dolar atau 32,02 persen dari total impor nonmigas, diikuti mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan nilai 189,52 juta dolar 24,24 persen) dan benda-benda dari besi dan baja dengan nilai 83,06 juta dolar (10,62 persen).
Sementara itu ekspor Kepri juga bergantung pada Singapura, dengan nilai terbesar selama Juli 2010 mencapai 484,49 juta dolar atau 50,34 persen dari total ekspor Juli 2010 yang mencapai 964,45 juta dolar AS.
Nilai ekspor ke Singapura pada Juli itu mengalami penurunan dibanding Juni 2010 sebesar 5,85 persen.
Negara tujuan ekspor terbesar kedua ditempati Thailand dengan nilai ekspor 83,31 juta dolar (8,64 persen) dari total ekspor Kepri pada Juli 2010. Nilai ekspor Thailand pada saat itu mengalami penurunan 45,24 persen dibanding Juni 2010.
Urutan ke tiga terbesar pada Juli 2010 adalah Jepang dengan nilai ekspor mencapai 72,81 juta dolar (7,55 persen), angka tersebut naik 151,25 persen dibanding Juni 2010.
Menyusul pangsa pasar luar negeri lainnya adalah Australia senilai 48,98 juta dolar, Korea Selatan 44,51 juta dolar, Amerika Serikat 40,33 juta dolar, Malaysia 36,49 juta dolar, China 20,53 juta dolar, Belanda 17,83 juta dola dan Hong Kong senilai 16,97 juta dolar.
(T.KR-NP/C/S004/S004) 03-10-2010 13:16:22 NNNN
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau (BPS Kepri) Mangaputua Gultom, Minggu mengatakan, impor migas dan nonmigas Kepri pada Juli 2010 sebesar 49,21 persen atau senilai 405,83 juta dolar AS berasal dari Singapura.
Nilai impor pada Juni 2010 mencapai 797,69 juta dolar AS, naik 52,28 persen dibanding Mei 2010, terdiri atas impor migas sebesar 80,11 juta dolar AS (10,04 persen) dan nonmigas senilai 717,58 juta dolar (89,96 persen).
Berdasarkan data, terjadi kecenderungan kenaikan nilai impor dari Singapura, ungkapnya.
Sementara impor migas dan nonmigas dari China menempati urutan kedua dengan nilai 115,80 juta dolar AS atau 14,04 persen dari total impor, atau mengalami kenaikan 54,45 persen dibanding Juni 2010.
Jepang merupakan negara pemasok barang impor ke Kepri terbesar ketiga selama Juli 2010 dengan nilai 74,99 juta dolar AS atau 9,09 persen dari total impor atau mengalami penurunan 21,14 persen dibanding bulan sebelumnya.
Negara-negara pemasok barang impor ke Kepri lainnya selama Juli 2010 yang mempunyai peran cukup besar adalah Malaysia dengan nilai impor 45,74 juta dolar AS (5,55 persen), Amerika Serikat 31,08 juta dolar (3,77 persen) dan Jerman 17,35 juta dolar (2,10 persen).
Selain itu Taiwan 15,98 juta dolar (1,94 persen), Hong Kong sebesar 12,80 juta dolar (1,55 persen), Korea Selatan 10,21 juta dolar (1,24 persen) dan Prancis 9,88 juta dolar (1,20 persen).
Selama Juli 2010 impor nonmigas terbesar adalah mesin atau peralatan listrik senilai 250,30 juta dolar atau 32,02 persen dari total impor nonmigas, diikuti mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan nilai 189,52 juta dolar 24,24 persen) dan benda-benda dari besi dan baja dengan nilai 83,06 juta dolar (10,62 persen).
Sementara itu ekspor Kepri juga bergantung pada Singapura, dengan nilai terbesar selama Juli 2010 mencapai 484,49 juta dolar atau 50,34 persen dari total ekspor Juli 2010 yang mencapai 964,45 juta dolar AS.
Nilai ekspor ke Singapura pada Juli itu mengalami penurunan dibanding Juni 2010 sebesar 5,85 persen.
Negara tujuan ekspor terbesar kedua ditempati Thailand dengan nilai ekspor 83,31 juta dolar (8,64 persen) dari total ekspor Kepri pada Juli 2010. Nilai ekspor Thailand pada saat itu mengalami penurunan 45,24 persen dibanding Juni 2010.
Urutan ke tiga terbesar pada Juli 2010 adalah Jepang dengan nilai ekspor mencapai 72,81 juta dolar (7,55 persen), angka tersebut naik 151,25 persen dibanding Juni 2010.
Menyusul pangsa pasar luar negeri lainnya adalah Australia senilai 48,98 juta dolar, Korea Selatan 44,51 juta dolar, Amerika Serikat 40,33 juta dolar, Malaysia 36,49 juta dolar, China 20,53 juta dolar, Belanda 17,83 juta dola dan Hong Kong senilai 16,97 juta dolar.
(T.KR-NP/C/S004/S004) 03-10-2010 13:16:22 NNNN
Copyright © ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar