Batam, 19/10 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memfokuskan pengembangan sektor usaha kelautan mulai tahun 2011, kata penasihat gubernur Kepulauan Riau bidang kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri.
"Pengembangan itu meliputi empat sektor usaha," kata Rokhmin di Batam, Selasa.
Dia mengatakan, empat sektor usaha itu antara lain budi daya kelautan, payau dan tawar, industri hasil laut, pengolahan ikan berbasis surimi dan pengembangan bioteknologi kelautan.
Untuk sektor budi daya kelautan, kata dia, mencakup pengembangan pertanian rumput laut serta budi daya ikan yang bernilai ekonomi tinggi seperti kerapu dan kakap.
"Pengembangan itu akan dilakukan di Natuna, Anambas, Lingga, Karimun dan sebagian pulau Bintan," kata dia.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kepri juga mengembangkan pertanian rumput laut dan tambak udang untuk pengembangan sektor air payau.
Pengembangan lainnya, kata dia, dilakukan di sektor air tawar yakni budi daya lele, gurami, ikan mas dan patin bagi masyarakat Kepri yang tinggal di daratan.
"Pengembangan itu juga akan diikuti dengan sektor hilir yakni membangun industri hasil laut yang canggih dan ramah lingkungan," kata mantan Menteri Kelautan dan Perikan di era Presiden Megawati Soekarnoputri itu.
Dia mencontohkan pengolahan ikan berbasis surimi dapat dijadikan sebagai pengembangan lain sektor kelautan untuk pasar internasional terutama kawasan timur jauh.
Surimi adalah produk daging ikan lumat yang telah dicuci dengan air dan dicampur dengan krioprotektan untuk penyimpanan beku.
Surimi juga digunakan untuk membuat bakso ikan, sosis ikan dan produk "seafood" tiruan.
Produk "seafood" tiruan yang dibuat dari surimi memiliki tekstur dan nilai nutrisi yang sama dengan produk asli-nya, tapi dengan kandungan kolesterol yang lebih rendah
Rokhmin menyebutkan, fokus pengembangan tersebut juga harus diiikuti dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan maupun transportasi untuk pemasaran.
Selain infrastruktur, dia mengatakan, dibutuhkan komponen lain yang dibutuhkan pendukung industri kelautan seperti pabrik es dan pasokan bahan bakar yang terjamin.
Pengembangan sektor ini juga melibatkan kalangan swasta untuk komponen pendukungnya, katanya.
"APBD hanya mencakup pembiayaan untuk infrastruktur namun untuk komponen pendukung dapat melibatkan sektor swasta," kata dia.
Dia mengharapkan dalam lima tahun ke depan pengembangan sektor kelautan ini telah dapat dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(T.pso-142/B/A035/C/A035) 19-10-2010 16:51:02 NNNN
"Pengembangan itu meliputi empat sektor usaha," kata Rokhmin di Batam, Selasa.
Dia mengatakan, empat sektor usaha itu antara lain budi daya kelautan, payau dan tawar, industri hasil laut, pengolahan ikan berbasis surimi dan pengembangan bioteknologi kelautan.
Untuk sektor budi daya kelautan, kata dia, mencakup pengembangan pertanian rumput laut serta budi daya ikan yang bernilai ekonomi tinggi seperti kerapu dan kakap.
"Pengembangan itu akan dilakukan di Natuna, Anambas, Lingga, Karimun dan sebagian pulau Bintan," kata dia.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kepri juga mengembangkan pertanian rumput laut dan tambak udang untuk pengembangan sektor air payau.
Pengembangan lainnya, kata dia, dilakukan di sektor air tawar yakni budi daya lele, gurami, ikan mas dan patin bagi masyarakat Kepri yang tinggal di daratan.
"Pengembangan itu juga akan diikuti dengan sektor hilir yakni membangun industri hasil laut yang canggih dan ramah lingkungan," kata mantan Menteri Kelautan dan Perikan di era Presiden Megawati Soekarnoputri itu.
Dia mencontohkan pengolahan ikan berbasis surimi dapat dijadikan sebagai pengembangan lain sektor kelautan untuk pasar internasional terutama kawasan timur jauh.
Surimi adalah produk daging ikan lumat yang telah dicuci dengan air dan dicampur dengan krioprotektan untuk penyimpanan beku.
Surimi juga digunakan untuk membuat bakso ikan, sosis ikan dan produk "seafood" tiruan.
Produk "seafood" tiruan yang dibuat dari surimi memiliki tekstur dan nilai nutrisi yang sama dengan produk asli-nya, tapi dengan kandungan kolesterol yang lebih rendah
Rokhmin menyebutkan, fokus pengembangan tersebut juga harus diiikuti dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan maupun transportasi untuk pemasaran.
Selain infrastruktur, dia mengatakan, dibutuhkan komponen lain yang dibutuhkan pendukung industri kelautan seperti pabrik es dan pasokan bahan bakar yang terjamin.
Pengembangan sektor ini juga melibatkan kalangan swasta untuk komponen pendukungnya, katanya.
"APBD hanya mencakup pembiayaan untuk infrastruktur namun untuk komponen pendukung dapat melibatkan sektor swasta," kata dia.
Dia mengharapkan dalam lima tahun ke depan pengembangan sektor kelautan ini telah dapat dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(T.pso-142/B/A035/C/A035) 19-10-2010 16:51:02 NNNN
Copyright © ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar