Rabu, 27 Oktober 2010 08:09 (sumber Batam Pos,versi asli) |
Solusi Tepat Atasi Macet BATAM CENTRE (BP) - Warga Batuaji merespons positif rencana Badan Pengusahaan (BP) Batam membangun jalur tranportasi umum monorail dari Batuampar ke Tanjuguncang. Rencana jangka panjang tersebut, memang menjadi impian masyarakat Batam ke depan untuk menghindari kemacetan. Batam yang merupakan kota kecil dengan penduduk cukup padat, perlu perhatian khusus mengenai fasilitas umum. Terutama fasilitas transportasi yang menjadi salah satu faktor keluhan masyarakat akhir-akhir ini. Lapisan masyarakat Batam yang rata-rata memiliki kendaraan minimal sepeda motor sudah membuat jalanan di kota kecil ini menjadi sesak dengan antrean kendaraan yang berkeliaran tanpa batas waktu. ”Saya pikir walaupun butuh waktu dan dana yang tak sedikit, tapi rencana ini memang harus direalisasikan di Batam. Kalau nggak lima tahun ke depan, apa jadinya jalanan ini kalau setiap orang sudah punya kendaraan dan berjalan di jalan yang sama,” ujar Ilham karyawan salah satu shipyard Tanjunguncang, Selasa (26/10). Walaupun realisasi monorail Tanjunguncang-Batuampar masih membutuhkan waktu lama, kehadirannya sudah dinantikan warga terutama pekerja di Tanjunguncang. Sementara itu, Wali Kota (Wako) Batam, Ahmad Dahlan, memberikan dukungan rencana pembangunan monorail di Kota Batam. Wako juga mengatakan, perencanaan monorail itu sebenarnya sudah lama direncanakan Otorita Batam (sekarang Badan Pengusahaan (BP) Kawasan, Red). Wako berharap monorail yang akan menghabiskan dana triuliunan ini, dalam waktu dekat segera direalisasikan. ”Jalur trans Batuaji-Barelang yang panjangnya sampai 55 kilometer, itu penting didahulukan,” ujar Wako di sela-sela acara pertemuan pembahasan hasil rapat gubernur di gedung Engku Puteri Hamidah Batam Centre, Selasa (25/10). Menurut mantan Kepala Biro Humas Otorita Batam (OB) ini, pembangunan monorail tersebut sudah dilakukan studi kelayakan. Awalnya, studi kelayakan hanya untuk rute Batuampar-Batuaji, namun melihat perkembangan pembangunan di Batam tumbuh pesat, studi kelayakan diperluas menjadi Tanjunguncang-Batam Centre, sepanjang 17,7 kilometer. Dana untuk jalan beton monorail ini Rp1,15 triliun. Kemudian Bandara Hang Nadim-Batuampar sepanjang 19,6 kilometer menelan dana sekitar Rp1,24 triliun menggunakan sistem light rail transit (LRT). Wako dalam pertemuan tersebut, mengajukan pembagian dana lebih besar di APBD provinsi dalam hal pengentasan kemiskinan. Sebab, lebih 50 persen penduduk di Provinsi Kepri berada di Batam. ”Pemerintah Provinsi akan memberikan dua kali lebih besar dari APBD Batam dalam hal pengentasan kemiskinan,” ujar Wako. Dari anggaran tersebut, periode pertama tahun 2011 mendatang akan memprioritaskan perbaikan perumahan warga hinterland. (cr2/ cr7) |
Info Barelang
Rabu, 27 Oktober 2010
Wako Minta Monorail Disegerakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar