| | | |
Selasa, 12 Oktober 2010 08:15 (sumber Batam Pos,versi asli) |
Pemerintah Kota (Pemko Batam) menargetkan pembangunan enam Rumah Susun Sewa (rusunawa) per tahun. Pembangunan rusun ini untuk mengatasi rumah bermasalah yang saat ini masih banyak di Batam. Saat ini, di Batam ada 51 rusunawa milik Pemko Batam, Otorita Batam, dan Jamsostek. Pada 2025 mendatang, ditargetkan 350 twinblock rusunawa hadir di Batam. Rusun Pemko sendiri berasal dari pembiayaan Kementrian PU dan Kementrian Perumahan Rakyat. Kepala Dinas Tata Kota (Distako) Batam Gintoyono mengatakan, sampai 2014 mendatang, pihaknya menargetkan pembangunan 24 Rusunawa baru. Namun pencapaian target tersebut tergantung keberadaan lahan. ”Bahkan pembangunan bisa lebih banyak lagi selama lahannya memungkinkan,” katanya, kemarin. Menurut Gintoyono, terkait permasalahan lahan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan OB seperti Direktur Lahan, Direktur Pemukiman Tenaga Kerja serta Direktur Perencanaan. ”Kita akan dudukan bersama untuk menetukan langkah dan solusi lahan ini,” jelasnya. Rusunawa Pemko sendiri saat ini ada 15 twinblock yang telah dihuni dan empat twinblock lainnya di Tanjunguncang masih proses karena jalan dan kondisi lingkungan masih diperbaiki. ”Antusiame warga Batam sendiri terhadap rusunawa tinggi. Begitu selesai banyak yang memesan,” paparnya. Distako sendiri membidik pembangunan rusunawa di kawasan yang banyak ruli seperti di Sekupang dan Tanjunguncang. ”Di wilayah gedung beringin Sekupang dan dekat pantai Marina simpang Basecamp Tanjunguncang,” imbuhnya. Pada akhirnya, aku Gintoyono, rumah bermasalah tersebut akan digusur karena status kepemilikan lahan. Lahannya tentu akan dibangun untuk fasilitas umum seperti jalan, sekolah dan lainnya. ”Kita ingin memindahkan penghuni rumah bermasalah tersebut tanpa menggusur. Kita sediakan rusunawa sebagai alternatif,” sebut Gintoyono. (evi) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar