Oleh adminkepri
on May 30th, 2012 (Sumber : Bisnis Kepri)
Kondisi itu tampak sejak para karyawan memulai mogok kerja sekitar pukul 10.00 WIB sampai lewat tengah hari.
Tidak diperoleh informasi resmi dari Polresta Barelang mengenai tujuan dari penyiagaan para petugas tersebut.
Namun menurut Suprapto, Sektaris Konsulat DPC FSMI Batam, Kapolda Kepri Brigjend Yotje Mende berencana datang ke lokasi perusahaan asal Jerman yang beroperasi di kawasan industri Batamindo itu.
“Info yang kami terima, Kapolda Kepri mau ke PT Varta,” ujarnya.
Namun dari pengamatan, sampai lewat tengah hari Kapolda Kepri belum datang ke perusahaan perakit komponen batere tersebut.
PUK FSPMI Varta sendiri menjadi khawatir penyiagaan personil puuhan polisi itu sebenarnya untuk mengamankan pengeluaran aset dari lokasi perusahaan mengingat sampai sekarang mereka memastikan perusahaan sudah mengeluarkan 34 dari 60 lebih mesin produksinya.
“Kami khawatir kedatangan polisi ke PT Varta untuk mengawal aset material untuk keluar dari perusahaan,” kata Deddy Iskandar, Ketua PUK FSPMI Varta.
Namun demikian, lanjutnya, untuk menjaga supaya aksi mogok ini tetap berjalan kondusif, serikat pekerja menanggapinya secara positif terlebih guna mengantisipasi adanya gangguan dari pihak luar.
“Supaya tetap kondusif, kami berpikir positif saja, kami anggap polisi datang untuk melihat ketertindasan kami yang dilakukan oleh pihak pengusaha. Selain itu, polisi datang untuk menjaga kami dari gangguan pihak luar,” terangnya.
Selain itu, Deddy berharap kedatangan polisi ke PT Varta dapat menyelesaikan masalah yang ada dan tidak malah menimbulkan masalah baru.
FSPMI Batam sendiri, kata Suprapto, tetap siap membantu dan mengawal para buruh yang melakukan aksi mogok kerja.
“Garda Metal siap mengawal buruh PT Varta, meskipun jumlahnya lebih sedikit di banding personil polisi yang sudah ada di lokasi perusahaan,” tegasnya.(K59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar