Selasa, 29 Mei 2012 (Sumber : Bisnis Kepri)
BATAM (BisnisKepri.com): Pemerintah Kota Batam tengah mempertimbangkan rencana untuk membatasi importasi mobil completely built – up
(CBU) dan mobil produksi dalam negeri karena mempertimbangkan daya
dukung jalan dan antisipasi kemacetan yang semakin parah di kota Batam.
Ahmad Hijazi, Kepala Dinas Perindag dan ESDM Kota Batam, mengatakan
keinginan itu sudah disampaikan Walikota Batam ketika melihat kemacetan
yang kini terjadi beberapa kota di Indonesia.
“Jika tidak segera dibatasi, kami khawatir Batam akan semakin macet
karena pemasukan mobil yang tidak terkendali. Rencana itu sudah ada,
hanya tinggal membahas mekanisme pembatasannya,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Data Samsat Polda Kepri, setiap tahun sejak 2007 hingga November
2010, kendaraan roda dua maupun roda empat bertambah sekitar 12 ribu
unit. Itu artinya setiap bulan sekitar 600 unit kendaraan baru terdaftar
di Samsat atau sekitar 30-an unit per hari. Total kendaraan bermotor
yang beredar terhitung 2007 sampai November 2010 dan terdaftar di Samsat
mencapai sekitar 236.000 unit.
Hingga 2010 tercatat panjang jalan yang ada di Batam 1.087,78
kilometer (km). Dari 1.087,78 km itu tercatat 805,99 km dalam keadaaan
baik, 148,46 km kondisi sedang, 68,92 km kondisi rusak dan dalam kondisi
rusak berat 64,42 km.
Jumlah kendaraan CBU yang
dimasukkan oleh importir umum yang terdaftar di Badan Pengusahaan
Kawasan FTZ Batam mencapai 1.200 unit sejak 2009 – 2012. Jumlah itu
diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya.
Sementara itu, jumlah mobil baru produksi dalam negeri yang masuk
melalui diler resmi di Batam diperkirakan mencapai 10.000 unit pertahun.
Untuk mobil produksi Toyota Astra Motor melalui diler resmi PT
Agung Automall yang diperkirakan mencapai 4.200 unit per tahun. Angka
ini mengacu pada target tahunan diler tersebut. Mobil merek Toyota
sendiri menguasai hampir 45% pangsa pasar mobil di Kota Batam.
Selanjutnya ada Indomobil Batam yang mengageni merek Suzuki,
Nissan, dan Volkswagen dengan perkiraan target penjualan 3.000 unit, dan
sisanya oleh PT Majestic Auto dengan merek Chevrolet, Proton, dan
Mazda, PT Pionika Automobil dengan merek Honda, serta PT Idola Mobil
untuk merek KIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar