Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 29 Mei 2012

Batam berniat kembangkan konsep open city

Selasa, 29 Mei 2012 (Sumber : Bisnis Kepri)


BATAM (BisnisKepri.com): Pemerintahan Kota Batam berencana menerapkan konsep Open City di Batam dengan menggandeng kurator asal Belanda SHAU (Suryawinata – Hofmann – Heinzelmann Architecture and Urbanism).

Wan Darussalam Ketua Bapedda Batam mengatakan kawasan Nongsa direncanakan menjadi lokasi proyek jangka panjang tersebut dengan dimulai dari sisi perumahan.
“Proyek ini inisiatif antara Bapeda dan tim KRUPUC (Knowledge for Rural and Urban Project Under Contruction), jadi ini merupakan proyek penelitian mengenai perencanaan pengembangan Kota Batam,” katanya usai pertemuan dengan anggota SHAU, Senin 28 Mei.
Menurutnya, untuk tahapan awal kemungkinan akan diidentifikasi lahan seluas 1 hektar untuk pengembangan proyek ini.
Dalam pertemuan Batam-SHAU itu, mengangkat empat topik utama, Open House, Open Island, Open Industry, dan Open Economic.
Untuk housing, saat ini keduanya berencana mengembangkan Rubah (rumah tambah). Yang merupakan unit rumah, rangkuman dari tiga jenis rumah yang ada di Batam, yaitu, Rusun, KSB, dan Ruli.
“Ini proyek jangka panjang, kami masih identifikasi tempatnya dimana. Cuma problemanya kan partisipasi dari masyarakat dulu. Jadi saat ini fokus lebih pada setting masyarakat dulu, lalu komponen pendukungnya. Sepanjang itu confirm yah mereka jalan,” ucap Wan Darussalam.
Sementara itu, Daliana Suryawinata, Direktur SHAU, sekaligus anggota KRUPUC menjelaskan yang dimaksud Rubah merupakan kawasan perumahan yang mengedepankan beberapa faktor. Yaitu, faktor ekonomis, lingkungan sosial, arsitektur, dan public space yang dimilikinya.
“Komunitas mana saja boleh masuk. Apa yang mereka mau, diintegrasikan di perumahan ini,” kata dia.
Ia menjelaskan kedepannya nanti tidak kawasan ini bukan cuma menjadi kawasan hunian, tetapi bisa berkembang secara dinamis menjadi tempat usaha, kost-kostan, dan saling terintegrasi dengan yang lain.
“Lebih padat dari rusun, KSB, namun lebih ekonomis dan memiliki value standar hidup tinggi,” papar Daliana. (k17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar