Tribun Batam - Rabu, 30 Mei 2012
Laporan Tribunnews Batam, M Ikhsan
BINTAN, TRIBUN - Wacana pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) rawan dipolitisasi. Anggota DPRD Kabupaten Bintan dari fraksi Demokrat, Zulkifli mengatakan proyek jembatan "impian" bagi rakyat Kepri ini rentan dimanfaatkan sebagai objek retorika politik.
BINTAN, TRIBUN - Wacana pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) rawan dipolitisasi. Anggota DPRD Kabupaten Bintan dari fraksi Demokrat, Zulkifli mengatakan proyek jembatan "impian" bagi rakyat Kepri ini rentan dimanfaatkan sebagai objek retorika politik.
"Kita miris melihat rencana pembangunan yang digembar-gemborkan selama ini. Masyarakat berharap pembangunan Jembatan benar-benar terelisasi. Namun secara rasional ini masih jembatan impian. Tapi yang ada sekarang justru isu pembangunan ini sepertinya hanya kerap dijadikan objek politis," ujarnya, Selasa (29/5)
Zul yang juga Ketua Komisi II DPRD Bintan ini mengatakan, usulan pembangunan jembatan Babin ini sebenarnya masih ditolak oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Saya sudah dapat informasi jika bappenas tolak usulan jembatan Babin," bebernya.
Wacana pembangunan jembatan ini direncanakan sepanjang 6,97 km, yang akan menghubungkan P. Batam - P.Tanjung Sauh - Pulau Buau, dan P. Bintan.
Terkait informasi adanya beberapa investor seperti China dan Korea yang disebut-sebut tertarik dengan pembangunan Babin, hal itu menurut Zul baru sebatas peninjauan.
"Ini jembatan anggarannya sangat besar. Dari segi efesiensi dan intensitas kendaraan yang akan melewati beda dengan jembatan Suramadu, yang memang volume kendaraan yang lewat banyak, Investor tersebut tentunya meninjau banyak aspek," sebut dia.
Zul melihat, sejak ide pembangunan jembatan Babin tahun 2004 diwacanakan Ismeth Abdullah--Gubenur Kepri kala itu, pembangunan jembatan ini hanya untuk ajang politis.
"Dulunya dikatakan akan segera dilelang tahun 2006, tapi mana ada perkembangannya sampai sekarang. Nah sekarang sudah muncul lagi wacana ini. Kalau memang ada progress, silahkan buktikan perkembangannya secara riil. Saya lihat masyarakat dibuali dengan hal ini hanya untuk kepentingan politis. Gak usah bicara Babin dulu, kita bicara jembatan Dompak yang punya jarak 1 kilometer aja, gimana perkembangannya," sebut Zul.
Pembangunan jembatan ini seperti diketahui sebelumnya, diwacanakan terkait peningkatan daya saing kawasan Free Trade Zone (FTZ) dengan menghubungkan Batam dan Bintan, agar koneksi perkembangan industri lebih cepat. (san)
Editor : dedy suwadha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar