Batam (ANTARA Kepri) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot
Marciel memuji fasilitas dan infrastruktur Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam.
"Batam memiliki infrastruktur bagus," katanya setelah pemaparan potensi investasi dalam kunjungan ke Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, Senin.
Duta Besar AS untuk Indonesia membawa 17 perwakilan perusahaan negara adidaya itu untuk menjajaki investasi di KPBPB Batam.
Selain infrastruktur, Dubes Marciel juga memuji kemampuan ekspor-impor kota itu.
"Kemampuan ekspor-impor baik, ada peluang investasi di sini," kata dia.
Menurut dia, banyak hal menguntungkan untuk berinvestasi di Batam, dengan insentif dari KPBPB.
Ia mengatakan Batam tepat untuk pengembangan industri manufaktur.
Kedutaan AS, kata dia, memfasilitasi perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usaha di Batam.
Secara umum, kata dia, AS melihat banyak peluang investasi di Batam, berdasarkan perkembangan perekonomian.
Pengusaha AS melihat peluang usaha di banyak negara dan mencari kesempatan terbaik.
Ditanya insentif yang diinginkan pengusaha AS, ia mengatakan lingkungan usaha yang baik merupakan yang utama.
Di tempat yang sama, Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani mengatakan pemerintah menawarkan beberapa peluang usaha kepada pengusaha AS, di antaranya industri minyak dan pendukungnya.
Di Batam terdapat sekitar 17 perusahaan Amerika Serikat, satu yang terbesar adalah perusahaan yang bergerak pada minyak, gas bumi dan pendukungnya McDermott.
"Kami ingin meraup sebanyak-banyaknya investor," kata dia.
Kepala Badan Pengusahaan KPBPB Batam Mustofa Widjaya mengatakan kedatangan 18 pengusaha AS menandakan lingkungan investasi di Batam kondusif.
"Tapi, mereka baru penjajakan, belum ada keputusan untuk menanamkan investasi," kata Mustofa.
Ia mengatakan dari pemaparan, delegasi AS menunjukan sikap positif atas perkembangan Kota Batam.
Sementara itu, dalam kunjungan ke Batam, delegasi AS juga mengunjungi beberapa kawasan industri seperti Batamindo dan Kabil Industrial Estate. (Y011/R007)
Editor: Rusdianto
"Batam memiliki infrastruktur bagus," katanya setelah pemaparan potensi investasi dalam kunjungan ke Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, Senin.
Duta Besar AS untuk Indonesia membawa 17 perwakilan perusahaan negara adidaya itu untuk menjajaki investasi di KPBPB Batam.
Selain infrastruktur, Dubes Marciel juga memuji kemampuan ekspor-impor kota itu.
"Kemampuan ekspor-impor baik, ada peluang investasi di sini," kata dia.
Menurut dia, banyak hal menguntungkan untuk berinvestasi di Batam, dengan insentif dari KPBPB.
Ia mengatakan Batam tepat untuk pengembangan industri manufaktur.
Kedutaan AS, kata dia, memfasilitasi perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usaha di Batam.
Secara umum, kata dia, AS melihat banyak peluang investasi di Batam, berdasarkan perkembangan perekonomian.
Pengusaha AS melihat peluang usaha di banyak negara dan mencari kesempatan terbaik.
Ditanya insentif yang diinginkan pengusaha AS, ia mengatakan lingkungan usaha yang baik merupakan yang utama.
Di tempat yang sama, Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani mengatakan pemerintah menawarkan beberapa peluang usaha kepada pengusaha AS, di antaranya industri minyak dan pendukungnya.
Di Batam terdapat sekitar 17 perusahaan Amerika Serikat, satu yang terbesar adalah perusahaan yang bergerak pada minyak, gas bumi dan pendukungnya McDermott.
"Kami ingin meraup sebanyak-banyaknya investor," kata dia.
Kepala Badan Pengusahaan KPBPB Batam Mustofa Widjaya mengatakan kedatangan 18 pengusaha AS menandakan lingkungan investasi di Batam kondusif.
"Tapi, mereka baru penjajakan, belum ada keputusan untuk menanamkan investasi," kata Mustofa.
Ia mengatakan dari pemaparan, delegasi AS menunjukan sikap positif atas perkembangan Kota Batam.
Sementara itu, dalam kunjungan ke Batam, delegasi AS juga mengunjungi beberapa kawasan industri seperti Batamindo dan Kabil Industrial Estate. (Y011/R007)
Editor: Rusdianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar