Selasa, 1 Oktober 2014 (Sumber : Antara)
Batam (Antara Kepri) - Sebanyak lima perusahaan baru merealisasikan investasi berbagai sektor industri di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Batam dengan nilai 15,727 juta dolar Amerika Serikat.
"Investasi yang masuk berasal dari Amerika, Asia, juga termasuk gabungan dengan perusahaan Indonesia," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Ia mengatakan, satu perusahaan dari India berinvestasi bidang penggilingan baja serta industri penempaan, pengepresan, percetakan dan pembentukan logam. Selanjutnya perusahaan asal Amerika Serikat investasi dalam bidang industri pipa dan sambungan pipa dari baja.
Perusahaan Singapura berinvestasi bidang industri barang dari semen dan kapur untuk konstruksi serta industri mortar atau beton siap pakai. Satu perusahaan gabungan Singapura-Indonesia investasi bidang jasa penyewaan mesin dan peralatan industri.
Selanjutnya perusahaan gabungan India-Indonesia berinvestasi bidang perdagangan besar barang logam untuk konstruksi.
"Saat ini industri baja, bahan bangunan cenderung meningkat. Namun sektor industri seperi galangan kapal juga masih menjadi sektor paling diminati pada bulan-bulan sebelumnya," kata Djoko.
Djoko berharap, situasi kawasan Batam tetap kondusif sehingga investasi terus masuk dan mampu mendorong perekonomian nasional.
"Pertimbangan utama calon investor adalah keamanan. Jika kondisi tetap aman, maka investasi akan banyak masuk," kata dia.
Selain ada lima perusahaan baru yang masuk ke Batam, kata dia, ada dua perusahaan yang sudah beroperasi dan memperluas usahanya dengan investasi 12,15 juta dolar AS.
"Perluasan tersebut juga mampu menampung hingga 900 orang tenaga kerja lokal baru," kata dia.
Dengan penambahan investasi tersebut, kata Djoko, kumulatif PMA sejak 1971 sampai Juli 2014 telah mencapai 1.832 PMA dengan nilai investasi mencapai 7,243 miliar dolar AS. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar