Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Eksekusi dua unit rumah di Perumahan Rosedale Blok E.82 dan E.83 yang dijadikan tempat beribadah GKKI berlangsung ricuh, Rabu (15/10/2014) pagi.
Jemaat Gereja Kristen Kudus Indonesia (GKKI) yang bersiteru dengan Wakil Wali Kota Batam, Rudi dalam memperebutkan rumah tersebut pun berusaha mati-matian mengamankan rumah.
Terlihat pagar kedua rumah tersebut sengaja dilapisi seng untuk menahan pihak luar, baik petugas Pengadilan Negeri (PN) Batam dan kepolisian masuk ke dalam rumah. Kemarahan jemaat GKKI pun pecah manakala Wakil panitera PN Batam Ibnu Fauzi membacakan surat putusan eksekusi rumah. Berbagai upaya pun dilakukan jemaat, mulai dari menyiram petugas dengan air, hingga melemparkan bangku, Batu serta botol air mineral untuk menghalangi proses eksekusi tersebut.
Melakukan Perlawanan terus menerus, pihak jemaat gereja ikut dibantu oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat (lsm) maupun organisasi keagamaan lain.
"Kami meminta waktu sampai gugatan kami selesai di pengadilan. Berikan kami keadilan. Kawan-kawan, pertahankan barang-barang kita supaya tidak diangkat. Pertahankan rumah kita. Ini rumah Tuhan," ujar Rudi Bronson, Ketua Majelis GKKI.
Dibantu oleh personil Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam, selama satu jam bertahan, polisi pun akhirnya berhasil membobol pertahanan jemaat. Pasalnya, perlahan-lahan, sebagian jemaat pria langsung diamankan oleh petugas polisi. Melalui rumah nomor 81, polisi menembus rumah yang sudah bertahun-tahun dijadikan gereja dan mess bagi pelayan Tuhan tersebut.
Kemarahan dan Isak tangis mewarnai aksi eksekusi yang sebelumnya gagal dilakukan itu. Wanita maupun anak-anak tak luput dari pengusiran tersebut.
"Rudi itu akan menanggung balasannya dari Tuhan. Ini rumah kami, bukan rumah dia," ujar jemaat wanita histeris.
Berhasil membobol gerbang perumahan, seakan belum menyerah, jemaat wanita membentuk blokade di depan pintu rumah. Tarik menarik pun terlihat antara jemaat dengan Polwan, bahkan jemaat tersebut banyak yang pingsan akibat ditarik dan terjatuh.
"Kami mau kemana lagi. Ini rumah kami," ucap jemaat terus berteriak-teriak.
Usai membobol rumah, anak-anak yang masih berada di dalam rumah pun sambil menangis keluar dari rumah. Mereka ikut mengangkut barang-barang, mulai dari perabot rumah tangga,mainan anak-anak, hingga tempat tidur bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar