Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 23 Oktober 2014

BP Batam Siap Bantu Kelola Pasar Induk Jodoh

Kamis, 23 Oktober 2014 (Sumber : Batam Today)

BATAM, BP Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam hingga saat ini masih menunggu Pemerintah kota Batam untuk memanfaatkan Pasar Induk, Jodoh.

"Kita siap kerjasama asal asetnya sudah tercatat di masing-masing institusi sehingga pembangunan bisa bersama-sama," kata Dwi Djoko Wiwoho, Direktur Humas dan PTSP BP Batam, belum lama ini.

Saat ini, lanjut Djoko, berdasarkan info yang diterima, perkembangan terakhir, sedang dalam proses pemindahan aset pasar induk dari Provinsi Riau ke Provinsi Kepulauan Riau untuk selanjutnya diserahkan ke Pemko Batam.

"Sekarang ini asetnya masih di Pemprov Riau. Informasinya, sekarang ini Pemko sedang mengupayakan pemindahan aset dulu," jelasnya.

Djoko mengatakan apabila pasar induk dapat dikelola dengan baik, maka akan bermanfaat bagi semua pihak termasuk para pedagang bisa berjualan dengan tertib tanpa harus mengganggu ruas jalan.

"Para pedagang yang berada di badan jalan, akan diminta masuk ke dalam. Agar ruas jalan di lokasi tersebut dapat leluasa dilalui kendaraan," ujar Djoko.

Diberitakan sebelumnya, kondisi Pasar Induk Jodoh saat ini terbengkalai karena proses kepemilikan aset yang tidak kunjung selesai. Pemerintah Kota (Pemko) Batam saat ini mempercepat proses pengelolaan pasar induk ke Kemenko dan Kemenkeu.

"Kita mulai mempercepat proses legal kepemilikan aset pasar tersebut agar realisasi menghidupkan kembali pasar induk bisa tercapai," kata Suzairi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemko Batam.

Menurut Suzairi, masalah pasar induk telah menjadi rekomendasi yang cukup lama disodorkan sejumlah pihak, termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri. Namun masih terhambat masalah pengelolaan aset.

"Pengelolaan pasar induk oleh pemda terhambat pengelolaan aset, proses pengeloaan pasar induk disegerakan ke Kemenko dan Kemenkeu," ujarnya.

Menurutnya, Pasar induk Jodoh seharusnya dipergunakan untuk keperluan mengendalikan harga, termasuk menjaga ketersediaan. Selama tidak berfungsinya pasar induk membuat rantai distribusi dari pemasok ke pasar semrawut sehingga harga barang sulit dikendalikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar