Jumat, 31 Oktober 2014 (Sumber : Antara Kepri)
Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam menyakini pembangunan jalan tol khusus kendaraan industri dapat memperlancar distribusi barang kebutuhan produksi dan hasil produksi yang akan diekspor.
"Saat ini kendaraan pengangkut barang industri harus berbagi jalan dengan kendaraan lainnya, sehingga perjalanan sering tersendat akibat macet. Dengan jalan khusus, nantinya kendaraan pengangkut barang kebutuhan industri akan memilik jalan sendiri sehingga tidak ada hambatan lagi," kata Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja di Batam.
Mustofa mengatakan saat ini pertumbuhan jalan sebagai akses jalur darat pengiriman produk industri dari pabrik ke pelabuhan atau sebaliknya memang belum mampu mengimbangi permintaan efesiensi lalu lintas barang dari industri yang ada di kawasan bebas.
"Kami akan terus melakukan pembangunan menuju infrastruktur modern di Batam. Jalan tol khusus kendaraan industri menjadi salah satu prioritas," kata dia.
Mustofa mengatakan, pembangunan jalan tol akan menghubungkan Pelabuhan Batuampar dengan sejumlah kawasan industri dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
"Dalam beberapa tahun kedepan, pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas kami. Selain jalan tol, ada juga monorel untuk angkutan pekerja," kata Mustofa.
Pembangunan monorel sebenarnya sudah direncanakan sejak 2011. BP Batam juga sudah bekerjasama dengan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Untuk dua proyek infrastruktur penunjang FTZ tersebut, BP Batam memperkirakan akan menelan anggaran hampir Rp3 triliun.
BP Batam sejak 2012 juga sudah mengembangkan Pelabuhan Batuampar yang menjadi penunjang status kawasan bebas dengan anggaran Rp360 miliar.
Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wendy Aritenang menuturkan pertumbuhan infrastruktur di FTZ Batam setiap tahun terus meningkat.
Namun, untuk pembangunan pelabuhan cenderung lambat dan tertinggal dari kawasan serupa di luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar