Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 13 Juni 2014

Tanjungsauh Mendesak Dimasukkan FTZ


SIBUK: Bongkar muat barang sangat sibuk di Pelabuhan Batuampar. Pelabuhan ini semakin padat dan perlu pembangunan pelabuhan baru.  F-adly bara hanani/tanjungpinang pos
SIBUK: Bongkar muat barang sangat sibuk di Pelabuhan Batuampar. Pelabuhan ini semakin padat dan perlu pembangunan pelabuhan baru.
F-adly bara hanani/tanjungpinang pos
Menteri PU Setujui Pembangunan Tol
Batam – Pulau Tanjungsauh, Kabil diharapkan dapat secepatnya ditetapkan menjadi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas atau Free Trade Zone (FTZ).
Ke depan, pulau ini akan dijadikan salah satu pendorong percepatan ekonomi Kepri. Sebab, investor asing sudah bersedia menyiapkan investasi sekitar Rp 7 triliun. Untuk membangun pelabuhan transhipment peti kemas Tanjung Sauh.
Sebab, pelabuhan ini besarnya sekitar lima kali lipat dibandingkan Pelabuhan Batuampar yang saat ini masih terbesar di Batam.Tanjungsauh akan dibangun pelabuhan transhipment seluas 300 hektare. Pelabuhan ini nantinya akan menampung bongkar muat 4 juta TEUs atau hampir 20 kali lebih besar dari Batuampar.
Pulau Tanjungsauh salah satu yang sudah diusulkan menjadi FTZ ke Dewan Kawasan (DK) Batam Bintan Karimun (BBK). Menurut Direktur PTSP dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho rencana pengembangan Tanjungsauh sudah disampaikan ke DK. “Penetapan Tanjungsauh menjadi kawasan FTZ sangat penting,” ujar Djoko, Rabu (11/6).
Sebelumnya, juru bicara DK BBK yang juga Kepala Bea dan Cukai Batam Untung Basuki mengatakan, sudah menerima usulan BP Batam agar Pulau Tanjungsauh dijadikan FTZ. Usulan itu disampaikan dalam rapat yang dipimpin Ketua DK BBK HM Sani dan dihadiri Wali Kota Batam Ahmad Dahlan dan Kepala BP Batam Mustofa Widjaja.
“Kita akan mengkaji dulu untuk diusulkan FTZ. Sepanjang itu kepentingan masyarakat, kita akan menerima,” tegasnya.
Pada kesempatan rapat itu, selain pelabuhan kontainer di Tanjungsauh, BP Batam juga menyampaikan rencana pembangunan jalan tol. Saat ini, BP Batam tinggal menunggu Peraturan Presiden (Perpres) penetapan pelaksana proyek dari salah satu holding BUMN untuk pembangunan jalan tol di Batam.
Djoko Wiwoho menjelaskan, pembangunan jalan tol dilakukan sepanjang 25 kilometer. Rencana itu sebelumnya, sudah disampaikan ke Menteri Perekonomian RI. Jalan tol diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan dan mempercepat arus barang dari kawasan industri dan pintu masuk barang.
“Kami sangat serius untuk membangun jalan tol. SK Menteri Pekerjaan Umum (PU) juga sudah keluar,” kata dia.
Jika Kepres keluar, dibutuhkan waktu satu tahun untuk persiapan pembangunan fisik. Untuk membangun jalan tol, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,6 triliun. Jalan tol akan dibangun dari Pelabuhan Batuampar, Kawasan Industri Mukakuning dan Bandara Hang Nadim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar