JUMAT, 13 JUNE 2014 (sumber : haluan kepri)
-
-
- Dulu Pernah Ditabrak Tongkang
BARELANG (HK) - Jembatan III Barelang yang selama ini menjadi Ikon Kota Batam ditabrak kapal tongkang dari bawah saat melintas di kawasan itu, Kamis (12/6) siang.
Akibat tabrakan itu, jembatan yang terletak di Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang itu bergeser sekitar 10 centimeter dari gandaran.
Kondisi itu membuat warga setempat dan pengunjung merasa tidak nyaman.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga setempat, kejadian itu bermula ketika kapal tongkang bermuatan batu kerikil itu menabrak tiang penyangga jembatan. Peristiwa itu terjadi tahun 2012 lalu.
Hal itu diketahui seorang nelayan bernama Abdul Rahim dan mengabadikan foto kapal tongkang dari atas sampannya melalui handphone. Saat itu dia menjala ikan di sekitar Jembatan III Barelang.
Abdul Rahim, yang juga merupakan Ketua Forum Pemuda Pulau (Forpul) Asrol, belum melihat kondisi jembatan kebanggaan Batam itu apakah betul mengalami pergeseran atau tidak. Namun, seiring waktu, mobil truk dan lori besar kerap lalu ilalang di jembatan tersebut.
"Penyebab awalnya karena ditabrak kapal tongkang. Tapi, semakin sering dilalui kendaraan besar seperti kontainer dan Lori, pergeseran itu semakin melebar. Perkiraan saya kurang lebih 10 centimeter sudah bergeser di atas jembatan," jelas dia di loiasi jembatan III, Kamis (12/6) siang.
Kapal tongkang bermuatan batu granit itu diketahui merupakan milik salah satu perusahaan di Tembesi. Sementara, lori besar yang kerap lalu lalang yang melintasi Jembatan itu milik salah satu perusahan dekat Jembatan III.
Tak hanya itu, dia juga menekankan supaya Pemerintah Kota Batam memberikan sanksi tegas kepada pemilik kapal tongkang dan lori besar yang melalui Jembatan tersebut.
" Seharusnya Pemko Batam memperbaiki jembatan itu. Untuk kepada pemilik kendaraan besar dan Kapal Tongkang juga harus diberi sanksi keras. Bahwasannya Jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat, khusunya di wilayah Rempang Galang karena memang satu-satunya akses darat yang bisa dilalui, " kata dia.
Sama halnya dengan disampaikan Jamal Fadilah, tokoh masyarakat setempat. Ia mengatakan, pihak tak terima jika jembatan tersebut
rusak hanya gara-gara ulah para pengusaha yang menguntungkan diri sendiri. Sementara itu masyarakat yang membutuhkan jembatan itu hanya mendapat imbas.
" Bagi kami, warga sekitar bahwa jembatan ini satu-satu akses utama. Jelas, kami tak terima jika ada pihak-pihak yang membuat jembatan ini rusak. Pemilik tongkang dan lori-lori itu harus bertanggungjawab," tegas dia
Mendengar kejadian itu, lanjut dia, warga sekitar serta tokoh masyarakat langsung komplain. Warga pun semakin khawatir serta was-was untuk melewati jembatan tersebut.
Kalau tak salah, awalnya kapal tongkang yang belum diketahui namanya itu membawa granit puluhan ribu kumik. Tapi karena kemungkinan saat itu cuaca tak mendukung, akhirnya kapal tongkang itu disandarkan di perairan Jembatan III. Tiba besoknya, janggar kapal tongkang terputus terbawa arus laut hingga menabrak tiang penyangga Jembatan II Barelang.
"Kemungkinan cuaca tak mendukung, akhirnya pemilik kapal tongkang itu menyandarkan diperairan Jembatan III. Karena besoknya kapal tersebut sudah di jembatan II," kata dia, kemarin.
- Dulu Pernah Ditabrak Tongkang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar