Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 24 Juni 2014

BP Bentuk One Stop Team


PERTEMUAN: BP Batam menggelar pertemuan pengusaha di Singapura, pekan lalu. Acara ini sekaligus untuk meningkatkan pertukaran informasi tentang regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan investasi di Batam. F-humas bp batam
PERTEMUAN: BP Batam menggelar pertemuan pengusaha di Singapura, pekan lalu. Acara ini sekaligus untuk meningkatkan pertukaran informasi tentang regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan investasi di Batam.
F-humas bp batam

Bantu Investor Hadapi Persoalan Investasi di Batam

Batam – UNTUK mendukung iklim investasi, BP Batam sudah membentuk unit one stop team (OST), yang diketuai Direktur PTSP dan Humas Dwi Djoko Wiwoho. Pembentukan OST ini disambut baik oleh Singapore Economic Development Board (EDB), yang memang mendorong terbentuknya unit tersebut. Adanya OST diharapkan, membantu mewujudkan kerja sama yang erat antara pengusaha Indonesia dan Singapura.

“Tim ini dibentuk sebagai implementasi kerja sama antara Kemenko Perekonomian RI dan Economic Development Board (EDB), yang bertugas untuk membantu investor yang akan berinvestasi di Batam,” kata Deputi Administrasi dan Program BP Batam M Prijanto, pekan kemarin di saat temu pengusaha di Singapura yang digelar BP Batam. Prijanto mengemukakan, pentingnya business gathering (pertemuan bisnis) untuk lebih memperkenalkan perkembangan Batamkepada investor di Singapura.

“Acara ini sekaligus untuk meningkatkan pertukaran informasi tentang regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan investasi di Batam,” katanya.

Disampaikannya, hingga akhir 2013, Batam telah menarik sekitar 119 PMA dengan nilai sekitar 394 juta USD. Dan pada kuartal pertama 2014 telah menarik sekitar 35 persetujuan PMA baru dengan nilai sekitar 155 juta USD.

Menurut Prijanto, investasi di Batam terus meningkat berasal dari 34 negara dari enam benua, baik murni maupun joint venture. Singapura menduduki posisi teratas dengan 593 yang beroperasi di Batam dengan nilai investasi sekitar 2,22 miliar USD, di antaranya adalah Honfoong Plastics, Kopatria Petroleum, Batamec dan Ecogreen.

Direktur Eksekutif EDB Chiu Wen Tung, dalam kesempatan itu mengatakan OST membantu mencarikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi para investor dalam berinvestasi di Batam. Menurutnya, dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara perlu diidentifikasi kelemahan dan kekuatannya.
“Ini ditandai meningkatnya tenaga kerja yang kompetitif, transportasi pengiriman barang yang tepat waktu,” bebernya.

Ikut serta pada kesempatan itu, Kedutaan Besar RI di Singapura, Konjen Singapura di Batam, Singapore Economic Development Board (EDB), Singapore International Enterprise dan Singapore Business Federation (SBF). Duta besar RI untuk Singapura Andri Hadi mengatakan, dukungan Singapura terbesar terhadap Indonesia di bidang ekonomi.

Hal ini bisa dilihat melalui kerja sama Indonesia dan Singapura terhadap pengembangan kawasan Batam Bintan dan Karimun (BBK). Di satu sisi, menurut Andri Hadi, Indonesia memiliki tenaga kerja yang kompetitif yang menunjang bagi kegiatan industri Singapura.
“Program restruktur perekonomian Singapura berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, terutama bagi Batam,” katanya.

Pada kesempatan temu bisnis di Singapura, BP Batam juga menghadirkan General Manager PT Honfoong Plastic Industries Batam, Simon Ng. Manajemen perusahaan ini diundang, karena sudah lebih dari 20 tahun beroperasi di Batam. Pada kesempatan itu, Simon memaparkan tentang kesuksesannya dalam menjalankan usahanya di Batam.

“Tapi masih ada yang perlu diperhatikan untuk menunjang iklim investasi di Batam. Inflasi dikontrol atas harga kebutuhan bahan pokok dan unjuk rasa pekerja. Namun, secara umum Batam telah mengalami peningkatan dan perbaikan,” imbuh dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar