Sedang Didata karena Menjadi Penyebab Banjir Sampah menjadi penyebab dominan dari banjir di
Batam. Sebab, sampah selalu membuat saluran tersumbat. Selain itu, semua
bangunan yang menyebabkan banjir akan ditertibkan.
Hasil temuan Badan Pengusahaan (BP) Batam, ratusan bangunan yang
berdiri di atas saluran yang akan dibongkar, karena menyalahi aturan dan
juga menjadi faktor penyebab banjir.
Demikian disampaikan Kasi Jaringan Drainase, Utilitas dan Pematangan
Lahan, Wulung Dahana, Selasa (28/5) di ruang Humas BP Batam.
”Penyebab banjir, karena bangunan di atas saluran masih studi awal.
Ada ratusan bangunan yang akan dibongkar. Tapi angka pastinya nanti akan
didata,” ungkap Wulung,
Bangunan yang menyebabkan saluran semakin kecil akan ditata ulang
untuk memperlebar saluran. Kondisi ini paling banyak ditemukan di
wilayah Nagoya dan Jodoh.
”Mereka tidak punya sistem pengelolaan sampah. Sehingga masuk saluran,” katanya.
Dia menyebutkan, kalau melihat kondisi kios dan tempat tinggal di wilayah Jodoh dan Nagoya, halaman depannya bersih.
”Tapi salurannya tersumbat. Mereka tidak hanya jualan. Tapi membuang sampah juga di saluran belakang,” cetusnya.
Lebih lanjut dia membeberkan, penyebab banjir dari studi yang sudah
disimpulkan Pemko-BP Batam, termasuk bangunan liar. Selain itu,
pemeliharaan saluran yang kurang, ketidaksedianya saluran, koordinasi,
pengawasan dan penindakan.
”Minimnya anggaran dan kurangnya kesadaran masyarakat, menjadi penyebab banjir di semua tempat di Batam,” imbuh Wulung.
Atas kondisi itu, dia meminta agar semua pihak memikirkan saluran
air. Terkait saluran, semua pihak berperan dalam pemeliharaan.
”Banyak banjir disebabkan sampah. Berhenti air karena saluran tersumbat,” jelasnya
Hanya saja, siapa yang bertugas untuk menangani permasalahan-permasalahan ini, menurutnya belum dibicarakan.
“Kemarin kita rapat dengan Pemko, baru pemaparan titik banjir dan penyebabnya,” ujarnya.
Diantara 15 titik banjir yang ada disebabkan ruli dan bangunan
tambahan yang tidak berizin. Karena saluran menyempit, ditambah sampah
yang terhambat keluar dan dibuang di atas saluran.
“Delapan titik banjir akibat sumbatan dan saluran. Enam titik akibat saluran kapasitasnya kurang besar,” besarnya.
Sementara lima titik banjir diakibatkan cut and fill dan saluran yang
belum permanen dan kecil. Lima titik banjir akibat dimensi saluran
kecil dan tertutup.
“Dua titik banjir belum permanen sehingga rawan longsor. Satu titik banjir akibat murni penyumbatan,” imbuhnya.
Diantara lokasi yang menyebabkan banjir itu, ada di Perumahan Baitul
Hasanah. Penanganannya akan dilakukan tahun ini dan proyek sedang dalam
tahap lelang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar