Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 20 Juni 2013

Demo Warga Batuaji Soal Lahan Perumahan

Rabu, 19 Juni 2013  (sumber : Posmetro Batam)

”Rumah Kami Liar,
Kami Bukan
Orang Hutan”


Warga Batu Aji Mendatangi Kantor  BP Kawasan (OTORITA BATAM)
Warga Batu Aji Mendatangi Kantor BP Kawasan (OTORITA BATAM)

Diangkut empat bus umum, ratusan warga Batuaji, Rabu (19/6) meluruk kantor Badan Penguasaan (BP) Kawasan Batam – dulu Otorita Batam. Menyatu, ratusan pria, ibu-ibu rumah tangga, bahkan anak-anak, mendemo BP Kawasan meminta kepastian lahan rumah mereka yang belum jelas. 

Dari catatan warga, sebelumnya ada 12 perumahan di Batuaji yang masih bermasalah karena dibangun di atas hutan lindung. Namun kini, yang masih bermasalah tinggal lahan Perumahan Villa Paradise, Gurindam Raya, Buana View, Bumi Sakinah, dan Rindang Village. Hingga sekarang, warga di perumahan tersebut, masih belum mendapatkan sertifikat rumah, meski cicilan rumah sudah lunas.

Wati (45) warga Perumahan Villa Paradise misalnya. Sejak tahun 2010, rumah yang dihuninya itu sudah lunas. Namun sampai sekarang ia belum kunjung mengantongi sertifikat rumahnya. “Sudah tiga tahun saya tunggu, kalau misalnya nanti saya meninggal apa nanti yang jadi bukti atau yang menjadi pegangan buat anak-anak saya? Ibaratnya sama tinggal di ruli,” ujar wanita berkerudung yang ikut demo ke kantor BP Kawasan, kemarin.

Tak hanya belum mengantongi sertifikat, sebagian warga yang sudah mengantongi sertifikat, juga mendapat masalah lain. Yakni, sertifikat itu tidak bisa dijadikan jaminan atau anggunan di bank. “Pihak Bank bilang, ini perumahan tak terdaftar, jadi sertifikatnya tak bisa diaggunkan,” kata Wati lagi.

Karena inilah, hampir sebagian warga Batuaji meminta kejelasan status lahan rumah mereka. “Kita mau aggunkan ke bank tak bisa, mau renovasi rumah mau ngajuiin pinjaman ke bank tak bisa. Jadi kalau ini termasuk hutan lindung, kenapa dikasih ke pengembang,” tanyanya lagi.

L. Limbong, warga Perum Gurindam Raya menambahkan, hampir 80 persen perumahan di Batuaji tidak bersertifikat. Menurutnya, masalah ini sebelumnya sudah pernah dibicarakan. Hanya saja, sambung L.Limbong, pihak penguasa dalam hal ini tebang pilih. Memang ada beberapa perumahan yang sertifikatnya sudah dikeluarkan secara bertahap.

sebagian lagi belum keluar. Hal inilah yang menjadi kegeraman warga. “Kenapa dikeluarkan secara bertahap oleh BP Batam, ini nampak kali ada permainan,” ujarnya.

Ia pun mempertanyakan kepada developer dalam hal ini kenapa sertifikat induk tak dipecah. “Kita tanyakan ke developernya, orang itu bilang kenapa mau beli, kenapa mau bangun rumah. Dari sini nampak permainan developer dengan penguasa, kita rakyat kecil hanya dibodoh-bodohi,” tambah L.Limbong.

Dalam aksi damai kemarin, pendemo memita agar Mustafa Widjaja, Ketua BP Batam itu bisa keluar dan menanggapi aspirasi mereka. Hanya saja, warga yang tak sabaran menunggu terpaksa membakar dua buah ban mobil di depan gerbang BP Batam tersebut. Aksi pun sempat memanas, saat petugas berusaha memadamkan api yang hampir membakar seluruh bagian ban bekas tersebut. “Rumah Kami liar, Kami Bukan orang hutan,” teriak salah seorang pendemo saat petugas berusaha memadamkan api.

Hanya saja, melihat aksi yang mulai ricuh antara pendemo dan polisi, petinggi BP Batam akhirnya keluar memenuhi panggilan warga. (aulia ichsan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar