Info Barelang
Selasa, 18 Juni 2013
Industri di Singapura Disarankan ke Batam
Kondisi Singapura yang memiliki keterbatasan lahan menimbulkan permasalahan sendiri dalam pengembangan industri di negara itu.
Kondisi ini dialami Kawasan Industri Sembawang Singapura. Akibatnya, pengelola kawasan ini menyarankan pabrik di kawasan itu yang ingin ekspansi usahanya di Batam saja.
Perwakilan Kawasan Industri Sembawang, Rahmad saat berkunjung ke Batam, Sabtu (15/6), mengakui kalau pihaknya kehabisan lahan.
“Kami berkeinginan, perusahaan yang ingin mengembangkan usaha memilih pengembangan cabang di Batam,” ungkap Rahmad.
Menurut dia, jika Batam memiliki lahan yang dibutuhkan perusahaan dari Kawasan Industri Sembawang, maka diyakini akan ada pengembangan perusahaan ke Batam. Saat ini di Sembawang, ada yang ingin mengembangkan usaha. Namun kesulitan karena keterbatasan lahan di Singapura.
“Kalau Batam punya lahan, perusahaan di Sembawang bisa membangun usaha di Batam,” sebutnya.
Menanggapi itu, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja, mengakui kalau Batam memiliki lahan untuk industri.
“Lahan masih ada. Tapi nanti saja ya, mau mendampingi Pak Menteri dulu,” ungkap Mustofa, saat mendampingi Menteri Perdagangan RI, Gita, di Batam.
Senada dengan itu, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan mengatakan, Batam masih memiliki lahan untuk industri. Lahan dimaksud ada di kawasan industri dan di luar kawasan industri. Batam masih memiliki lahan sekitar 25 persen dari yang dialokasikan untuk industri.
“Lahan itu ada di kawasan perdagangan bebas (free trade zone) Batam,” katanya.
Menurut dia, lahan itu ada yang siap diperuntukkan untuk industri berat dan lainnya seperti di Kawasan Industri Kabil dan Tanjunguncang. “Sementara untuk industri lain bisa menyewa di banyak kawasan industri yang ada,” imbuhnya.
BP akan merespon keterbatasan lahan di Singapura itu jika perusahaan disana serius ingin mengembangkan usahanya di Batam. BP Batam diakui siap memberikan informasi ketersediaan lahan.
”Batam siap menampung semua perusahaan yang ingin investasi. Mudah-mudahan ada tim yang dibentuk menindaklanjuti itu karena langsung disampaikan di hadapan Menteri Perdagangan, Kepala BP dan gubernur,” jelasnya.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar