Badan Pengusahaan (BP) Batam sudah siap menyerahkan tempat pembuangan akhir (TPA) Punggur kepada Pemko Batam.
Lahan yang akan diserahkan itu seluas 47 hektar. Kesiapan BP Batam
untuk menyerahkan lahan itu, terungkap saat Gubernur Kepri, HM Sani,
memanggil Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dan Kepala BP Batam, Mustofa
Widjaja.
Demikian pengakuan yang disampaikan Ahmad Dahlan, Senin (10/6) di
Kantor Pemko Batam. Menurutnya, lahan yang akan diserahkan sesuai dengan
kebutuhan BP Batam dalam pengelolaan lahan. Penyerahan lahan itu
tinggal teknis saja dari BP Batam ke Pemko Batam.
“Kemarin gubernur memanggil kita. Intinya, BP kalau untuk urusan
daerah, ambillah. Tidak ada masalah. Lahan 47 hektar itu diserahkan ke
Pemko,” ungkap Dahlan.
Terkait dengan rencana awal dari BP Batam, hanya akan menyerahkan
setengah dari lahan itu, dibantah Dahlan. Menurut dia, BP akan
menyerahkan lahan seluas kebutuhan Pemko untuk mengelola sampah rumah
tangga.
“Untuk limbah industri dan B3, sudah ada di dekat itu 20 hektar. Lahannya di sampingnya (TPA) untuk B3,” bebernya.
Selain itu Dahlan menegaskan, lahan itu diserahkan secara permanen dan sifatnya bukan pinjam.
“Lahan itu akan jadi aset Pemko Batam. Bukan pinjam. Kalau sistem
pinjam, investor tak mau investasi untuk mengelola sampah,” bebernya.
Dengan demikian, akan dilakukan lelang pengelolaan sampah untuk 30
tahun. Tahun 2014 mendatang, lelang pengelolaan sampah sudah dilakukan.
Untuk itu dibiayai Bappenas. Sementara investor yang tertarik mengelola
sampah Batam berasal dari Singapura, Jepang, Korea dan lainnya.
“Jadi, kalau lahan di TPA sudah dikelola, umurnya bisa 30 tahun.
Pasca 30 tahun nanti, TPA akan dibangun di Rempang Galang. Kalau sukses,
Bappenas akan menjadikan pilot project,” beber Dahlan.
Sebelumnya, Pemko Batam menyebutkan, jika hanya setengah dari lahan
yang ada di TPA (47 hektar) diserahkan untuk TPA, tidak cukup. Kadis
Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam, Suleman Nababan, menyebutkan,
pengelolaan sampah, dipromosikan oleh BKPM dan ditawarakan dalam skema
IPP atau kerja sama pemerintah swasta.
Proyek ini rencananya beroperasi pada 2014 mendatang setelah tender
sekaligus tahap financial close 2013. Proyek mencakup pengangkutan,
pemrosesan dan pemungutan retribusi. Perkiraan volume limbah yang akan
dikelola adalah 1.200-1.300 ton per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar