Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 24 Juni 2013

Investor ke Batam Bebas Bea Fiskal

TEMU: Pertemuan BP Batam, Mc Dermott, dengan Dubes asing di Jakarta. F-HUMAS BP BATAM
TEMU: Pertemuan BP Batam, Mc Dermott, dengan Dubes asing di Jakarta.
F-HUMAS BP BATAM

Di saat Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja menyampaikan, acara itu digelar untuk memperkenalkan dan mempromosikan Kota Batam. BP Batam menyampaikan segala peluang maupun keunggulan yang dimiliki Pulau Batam terkini.

Ini merupakan komitmen mereka dalam mendukung perkembangan investasi di Batam. Mustofa juga menyampaikan infrastruktur tenaga kerja dan pendidikan atau pelatihan dalam menunjang perkembangan industri di Batam.

“Batam sangat kompetitif. Selain letak geografis strategis, juga investasi potensial dengan dukungan kawasan industri, penerbangan, kargo dan lain. Investasi bidang pariwisata juga sangat potensial,” beber Mustofa.

Dengan status daerah kawasan perdagangan bebas atau Free Trade Zone (FTZ), BP Batam merupakan pengelola pulau seluas 715 Km persegi. Pengembangan industri seperti industri alih kapal, industri perdagangan, industri pariwisata serta industri lainnya terus berlangsung.

“Batam merupakan tempat yang strategis untuk berinvestasi dengan berbagai fasilitas penunjang memadai,” janji Mustofa.

Menurut Mustofa, pemerintah pusat juga membantu dengan berupaya membuat kebijakan, pelimpahan wewenang ke BP Batam. Kebijakan pusat dalam rangka membantu mempromosikan dan memberikan daya tarik tersendiri bagi para calon investor lainnya untuk menanamkan modalnya.

“Investor ke Batam diberikan kebebasan bea fiskal, ekspor dan impor dan berbagai insentif lainnya,” bebernya.

Sementara itu, Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho menuturkan, kegiatan ini merupakan acara pertama yang dilakukan, dengan Kemenlu. Ini sebagai implementasi hubungan kerja sama antara kedua belah pihak dalam mempromosikan Batam sebagai kawasan industri.

“Kerja sama kita dalam mempromosikan Batam yang kompetitif di kawasan Asia Tenggara,” terang Djoko.

Selain dubes-dubes negara sahabat, diundang juga perwakilan organisasi internasional, seperti World Bank, UNDP, ILO, IMF, WHO, dan ASEAN Foundation juga diundang. Sementara duta besar yang hadir dari Amerika, Afrika, China, Jepang, Arab Saudi, Belanda, Kroasia, Italia, Jerman, Korea , Rusia, Prancis, Malaysia, Swiss, Swedia, Singapura dan negara-negara lainnya. (mbb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar