Info Barelang
Rabu, 09 Januari 2013
Tahun Lalu, Batam Raup Investasi Rp1,428 Triliun
Nilai investasi itu diperoleh dari investasi 48 perusahaan. Ditambah nilai perluasan perusahaan sebanyak 13 perusahaan.
Demikian disampaikan Kabid Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan, di ruang kerjanya. Dijelaskannya, dari investasi 48 perusahaan sepanjang 2012 itu, nilai investasi masuk Batam, 84.294.378 dolar AS. Sementara nilai perluasan lahan, sebesar 64.486.847 dolar AS.
”Iklim investasi Batam tahun lalu, sangat kondusif. Ini penyebab, banyak perusahaan mempercayakan investasinya masuk Batam,” kata dia.
Di antara investor yang masuk Batam sepanjang tahun 2012 itu, menurut Ilham masih lebih banyak dari kawasan Asia. Di antaranya, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, China, Taiwan, dan Jepang.
”Selain itu, ada juga beberapa negara dari Eropa dan Amerika. Tapi tak sebanyak dari Asia,” imbuhnya.
Selain perusahaan-perusahaan yang investasi itu. Ada juga yang sedang menyatakan minat untuk investasi di Batam. Aplikasi investasi yang diajukan 208.566.500 dolar AS.
Aplikasi investasi itu diajukan 89 perusahaan baru. Dia berharap, perusahaan yang sudah menyampaikan ketertarikannya berinvestasi segera merealisasikan investasinya.
”Mereka menyatakan minat untuk investasi tahun 2012. Jumlah itu naik 47,95 persen bila dibanding tahun 2011 yang hanya 103.081.403 dolar AS,” beber Ilham.
Nilai investasi tahun 2011 ini diperoleh dari 91 perusahaan baru dan 64.571.122 dari 22 perusahaan yang melakukan perluasan usaha. Sementara tahun 2010, jumlah investasi dari perusahaan baru yang masuk ke Batam sebesar 76.368.459 dolar AS dari 60 perusahaan, sementara perluasan mencapai 13.496.327 dolar AS dari tiga perusahaan.
”Nilai investasi selama tiga tahun belakangan ini, terlihat jika Batam masih tujuan utama investor asing,” ucap Ilham optimis.
Sementara selama periode tahun 2012, hanya ada satu perusahaan yang hengkang. Perusahaan itu diakui hengkang karena produk mereka tidak sesuai dengan permintaan pasar.
”Tentu, perbandingan investasi masuk dan keluar sangat besar. Karena yang keluar hanya satu perusahaan tahun 2012 dan tiga tahun 2011,” imbuhnya.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar