Rabu, 23 January 2013 (sumber : Haluan Kepri)
BATAM (HK) - Kalangan pengusaha dan tokoh masyarakat berharap, Ketua
Badan Pengusahaan (BP) Batam mendatang haruslah orang yang memahami
Batam. Tidak hanya memahami Batam, ia juga harus memiliki integritas dan
kredibilitas yang sudah teruji. "Kriteria utamanya, Dia (Ketua BP Batam, red) harus SDM lokal yang paham betul dengan kondisi Batam sebagai kota industri," ujar Wakil Ketua Kadin Bidang Perdagangan dan Keuangan, Amat Tantoso, Selasa (22/1).
Selain faktor SDM lokal, lanjut Amat, sedikitnya ada dua kriteria lainnya yang juga menjadi sebuah kriteria penting. Pertama, harus punya kecakapan management international. Minimal bisa berbahasa Inggris dan mempunyai relasi bagus di dunia internasional.
Hal ini penting, karena keberadaan Ketua BP Batam punya peran strategis untuk membangun hubungan yang baik dengan investor luar negeri. Sehingga selain bisa berkomunikasi secara baik, diharapkan juga mampu mempresentasikan Batam sebagai tempat yang bagus untuk berinvestasi.
"Secara eksternal harus bisa berkomunikasi dan punya relasi di dunia internasional," tegas Amat.
Kriteria kedua, menurut pengusaha asal Karimun ini, bahwa Ketua BP Batam harus orang yang tegas dan mampu menyediakan infrastruktur, dan mampu memberikan kepastian hukum bagi dunia investasi di Batam.
Visioner dan Berwibawa
Tokoh masyarakat Batam yang juga mantan Ketua DPRD Batam, Taba Iskandar juga punya harapan terhadap Ketua BP Batam pengganti Mustofa Widjaja. Ia mengatakan, ada sejumlah kriteria yang mesti dimiliki oleh Ketua BP Batam yang baru. Namun demikian, ada dua kriteria khusus yang wajib dimiliki, yakni visioner dan berwibawa.
Visioner yang dimaksudkan Taba, yakni seorang figur harus punya pemikiran yang luas terutama tentang bagaimana mengembangkan Batam sesuai dengan arahan undang-undang terkait keberadaan Batam sebagai daerah free trade zone (FTZ). Dimana menurutnya, hampir semua orang punya kemampuan memimpin (leadership), tapi tidak semuanya visioner yang punya pemikiran maju dengan terobosan-terobosan konstruktif.
"Harus visioner, sehingga mampu memberikan terobosan-terobosan konstruktif dalam membangun Batam," ujar Taba, kemarin.
Kenapa visioner itu penting, lanjut Taba, karena figur seperti ini punya kerangka acuan dalam bekerja, yakni punyai visi dan misi yang diarahkan demi terwujudkan pertumbuhan ekonomi Batam sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Kriteria kedua yang menurutnya tak kalah penting, adalah figur yang berwibawa. Hal ini penting, karena bagaimanapun bagusnya konsep yang sudah disusun, itu bisa terwujud bila semua pihak mendukung, terutama kalangan pengusaha dan stake holder pengambil kebijakan.
Untuk itu, dibutuhkan seorang pemimpin yang punya wibawa, tegas dan disegani oleh semua pihak. Sehingga keputusan-keputusan yang konstruktif mendapat dukungan secara luas.
Sebagai contoh, saat ini Batam sedang dihadapkan oleh persoalan lahan, dimana banyak sekali hak pengelolaan lahan (HPL) yang tumpah-tindih, sehingga dibutuhkan ketegasan untuk bisa mengakhiri masalah ini.
Dari sekian banyak nama, dua tokoh Kepri dinilai punya kans besar untuk direkomendasikan oleh Ketua Badan Kawasan Batam Bintan dan Karimun (BK BBK) yang juga Gubernur Kepri, HM Sani. Kedua nama tersebut adalah Jon Arizal yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DK BBK dan juga Huzrin Hood yang merupakan tokoh adat masyarakat Kepri. (ays)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar