Batam, 15/1 (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan memulai pembangunan jalur kereta monorel yang akan menghubungkan kawasan permukiman dengan industri pada pertengahan 2013.
"Rencananya pertengahan tahun ini relnya akan dibangun. Kemungkinan 2017 keretanya akan mulai beroperasi," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini detail engineering design (DED) sudah berada di Kementerian Perhubungan.
"DED-nya sudah jadi, tinggal masuk tahap pelelangan, selanjutnya pengerjaan proyeknya. Mudah-mudahan pertengahan tahun bisa dimulai," kata dia.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho sebelumnya mengatakan, pembangunan monorel satu jalur dibangun dari Tanjunguncang-Batam Centre sepanjang 17,7 kilometer dan Bandara Hang Nadim-Batuampar sepanjang 19,6 kilometer.
"Pembangunan sarana monorel ini lebih simpel, karena jalannya berada di atas. Jalur untuk monorel tetap menggunakan row jalan yang ada sekarang yang lebarnya mencapai 200 meter," katanya.
Ia menjelaskan, untuk pembangunan sarana jalan beton sarana monorel sendiri memakan biaya Rp65 miliar per kilometer. Sementara harga gerbong sistem monorel per unit mencapai Rp30 miliar dan untuk empat gerbong monorel bisa membawa 406 penumpang.
"Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1,15 triliun untuk membangun jalur Tanjunguncang-Batam Center dan Rp1,24 triliun untuk jalur Bandara Hang Nadim-Batuampar," kata dia.
Anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan ini bisa berasal dari APBN ditambah anggaran BP Batam dan investor.
"Saat beroperasi nanti, kemacetan Batam akan bisa dikurangi. Apalagi pembangunan jalan monorel juga tidak akan mengurangi lebar jalan yang sudah dibangun," kata Djoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar