Selasa, 29 Januari 2013 (sumber : Tribun Batam)
Laporan Tribunnews Batam, Kartika
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM-
Pemberitaan mengenai pengganti Mustofa Widjaya, Ketua Badan
Pengusahaan (BP) Kawasan Batam, menjadi topik hangat di kalangan
pemerintah pusat. Bahkan, diisukan beberapa nama calon pengganti
Mustofa Widjaya kabarnya sudah sampai ke tangan presiden.
Menangapi
hal itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis meminta kepada
Presiden untuk bijak dalam memilih. Sebab, ia khawatir jika BP Batam
dipegang oleh orang yang salah, bisa menjadi boomerang tersendiri bagi
pemerintah pusat.
"Mau dari internal atau
eksternal sama saja, asal profesional. Dan yang terpenting, harus lebih
paham konsep FTZ. FTZ kan bisa saja tidak di Batam. Secara natural
nantinya mengenal Batam oke juga," kata Harry di Batam Centre (28/1).
Ia
lebih setuju Kepala BP Batam datang dari kalangan pelaku ekonomi dan
pengamat ekonomi, asal sesuai dengan kompetensi. "Misalnya seperti dari
Bank Indonesia, Dewan Bank Indonesia itu heterogen. Ini harus di cari
dengan serius," tambahnya.
Karena ini telah
menjadi isu publik di Kepri, calon Kepala BP Batam harus bisa
menjelaskan langkah-langkah apa yang mau dibuatnya setelah. Minimal
untuk warga Batam lebih dulu. "Minimal Batam dulu lah. Batam ini kan ada
alokasi APBN, sementara daerah yang lain belum. Bukan saja mendesign
berdasarkan investor, tapi design biar APBN itu bertambah besar,"
katanya lagi.
BP Batam, saat ini anggarannya
baru Rp180 miliar. Sementara BP Sabang sudah sampai Rp 420 miliar.
Sehingga ia menganggap BP Batam belum mampu memperjuangkan Batam sebagai
kawasan FTZ menjadi isu nasional di pusat, untuk mendongkrak
anggarannya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar