Info Barelang
Senin, 21 Januari 2013
Pemikiran Manan Sasmita Sangat Tajam
Pejabat Kepri dan Batam Kehilangan Mantan Wali Kota WAKIL Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Manan Sasmita, meninggal dunia, Jumat (18/1) kemarin. Almarhum di TPU Sei Temiang seusai salat Jumat.
Meninggalnya mantan Pejabat Wali Kota Batam 2004-2005 ini, sempat menghentak rekan dan para koleganya. Pria kelahiran Bogor, 27 Juni 1950 ini, meninggal di kediamannya di Batam. Kepergian Manan yang tiba-tiba itu, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga hingga Gubernur Kepri, H Muhammad Sani.
Sebab sebelum kepergiannya, Manan masih terlihat sehat. Menurut keluarganya, kemarin Manan bahkan masih sempat salat subuh di kamar tidurnya.
”Beliau memang punya penyakit jantung. Sempat dioperasi di Malaysia,” kata Direktur Humas dan PTSP BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho.
Di tempat yang sama, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan, terkait ketidakhadiran Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja, mengatakan sedang di Jakarta. Namun mendengar Manan meninggal dunia, Mustofa langsung terbang dari Jakarta.
”Pak Mustofa kemarin memang ke Jakarta untuk menghadap Sekretaris Kabinet. Beliau dipanggil ke Jakarta. Tapi sekarang beliau sudah dalam perjalanan pulang ke Batam,” kata Ilham.
Gubernur yang datang melayat didampingi oleh Wakil Gubernur, Soerya Respationo dan Wakil Wali Kota Batam, Rudi. Gubernur menyampaikan duka mendalam dari Pemerintah Provinsi Kepri.
”Saya mengucapkan turut berbelasungkawa. Mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa yang diberikan pak Manan selama ini,” kata Sani yang juga Ketua Dewan Kawasan Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang.
Sani berharap, atas jasa Manan selama menjadi pegawai, Wali Kota hingga Wakil Kepala BP Batam, mendapat pahala.
”Perlu kita tahu, saudara kita ini (Manan) sudah lama berjasa. Sudah banyak yang diperbuat. Semoga menjadi contoh bagi kita semua,” harap Sani.
Apa kebaikan yang sudah diperbuat Manan di Kepri, didoakan oleh Sani, menjadi bekal di peristirahatan terakhirnya.
”Biarpun mungkin tidak ada kesalahan yang dilakukan, kita tetap memohon maaf. Sebaliknya jika ada kesalahan, ya dimaafkan saudara-saudara. Kepada keluarga supaya bersabar. Yang dari Allah, akan kembali ke Allah,” imbuh Sani mengakhiri, sebelum berjalan menuju masjid di Kompleks Perumahan BP Batam, di Sekupang, tempat jenazah Manan untuk disalatkan.
Di tempat yang sama, Soerya Respationo sempat mengungkapkan sekilas kisahnya bersama Manan. Saat itu, Manan menjadi pejabat Wali Kota Batam dan Soerya Ketua DPRD Batam. Di tangan Manan yang menggantikan Nyat Kadir sebagai Wali Kota, hubungan Pemko Batam dan BP Batam terus membaik.
”Saya bersama pak Manan, mampu membangun hubungan yang baik dengan BP Batam. Beliau bersama kami, membuat terobosan dan solusi untuk mengatasi. Hubungan Pemko dan Otorita waktu itu kurang baik, namun sekarang sudah jauh lebih bagus,” beber Soerya.
Sementara Rudi kepada wartawan, mengaku sudah lama kenal Manan. Sebelum Rudi menjadi anggota dewan dan kemudian menjadi Wakil Wali Kota dan Manan jadi Wakil Kepala BP. Sosok Manan diakui sebagai figur yang bersahaja dan apa adanya.
”Kami punya hubungan yang baik. Beliau birokrat yang sangat baik dengan pemikiran yang tajam,” kata Rudi.
Almarhum sendiri merupakan pria kelahiran Bogor 27 Juni 1950. Dia merupakan alumnus APDN Pekanbaru dan pernah menjadi Camat Belakangpadang. Setelah itu, dia menjadi Kepala Bapeko Batam, Kepala Bapedalda Pelalawan, Sekda Batam, kemudian Wali Kota Batam 2004-2005.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar