Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 11 Januari 2013

Oknum Pegawai Kanpel Tipu Pelaut

Pengurusan Seaman Book

BATAM (HK)- Oknum pegawai Kantor Pelabuhan (Kanpel) Batam, Wolter dituding mengibuli Cornelis, salah seorang pelaut yang ingin memperbaharui seaman book (buku pelaut) di Kantor Pelabuhan di Batuampar.

Informasi di lapangan, modus yang dijalankan Wolter terhadap Cornelis terjadi Senin (6/1) lalu. Ketika itu oknum ini menawarkan jasa untuk pengurusan dokumen yang bisa ia selesaikan dalam waktu tiga jam.

"Siapa sangka kalau dia (Wolter-red) yang notabenenya pegawai Kanpel berbuat selicik itu. Awalnya saya ingin mengurus seaman book itu sendiri di Kanpel. Tapi saat itu ia datang menawarkan jasanya, bahwa  bisa mengurus seaman book dalam jangka waktu tiga jam selesai," ungkap Cornelis di Nagoya, Kamis (10/1).             

Cornelis mengaku tidak mencurigai sedikitpun gelagat pelaku yang menawarkan jasa kepengurusan semua dokumen pelaut, termasuk seaman book.

Tanpa ragu, Cornelis langsung menyerahkan semua dokumennya termasuk seaman book yang asli dengan nomor buku S 031907. Pada kesempatan itu, pelaku menyebutkan rincian biaya pengurusan seaman book baru sebesar Rp700 ribu. Setelah tawar menawar, Cornelis hanya menyanggupi Rp500 ribu. Tanpa berpikir panjang, Wolter pun menerima angka yang disebutkan korban.

Sialnya, bagi Cornelis, jangka waktu pengurusan seaman book tiga jam yang dijanjikan Wolter saat itu ternyata isapan jempol. Setelah beberapa hari menunggu, pelaku tidak juga menampakkan batang hidungnya di kantor pelayanan tersebut.

"Setiap pagi, bahkan sampai malam saya menunggu dia (Wolter-red) di Kanpel ini, tapi selalu tidak ada di tempat. Beberapa nomor telpon genggam yang diberikannya kepada saya, sampai saat ini tidak pernah aktif. Anehnya lagi, kalau dia benar pegawai Kanpel, pastinya datang masuk kerja. Dan ketika ditanya identitas Wolter ke pegawai Kanpel lainnya, mereka terkesan mengelak," ujar Cornelis.

Yang disayangkan Cornelis dari prilaku Wolter tersebut adalah tidak adanya kejujuran. Ia berharap, siapapun atasan oknum pegawai Kanpel itu harus memberikan sanksi tegas. Karena kalau prilaku seorang pegawai seperti itu dibiarkan, tentunya akan merusak citra instansi dan banyak korban-korban lain yang ditipunya.                            

"Saya sangat berharap dokumen asli seperti seaman book yang masih di tangan Wolter itu dikembalikan lagi ke saya. Ulah prilaku dia, ada beberapa tawaran untuk berlayar terpaksa saya tolak, karena seaman book tidak masih di tangan dia," tutur Cornelis.

Sementara itu Kepala Bidang Tata Usaha Kantor Pelabuhan Batam, Afrizal Tanjung saat dikonfirmasi tadi malam mengakui bahwa Wolter memang pegawai di Kanpel Batam.

"Memang iya, dia pegawai Kanpel Batam. Tapi ruang lingkup kerjaannya di bawah tanggung jawab BP Kawasan, bukan di DJPL. Dan itu bukan wewenang saya. Sebaiknya laporkan saja ke Kasubag Umum BP Kawasan," ujar Afrizal melalui pesan singkatnya ke Haluan Kepri. (afr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar