BADAN Pengusahaan (BP) Batam akan lebih selektif dalam melokasikan lahan tidur kepada pengusaha. Sebelum mengalokasikan lahan yang diambil alih, BP Batam akan memperhatikan betul secara detail perusahaan yang mengajukan alokasi baru.
Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan, Minggu (13/1) di Batam, mengatakan, hanya saja lahan tidur dimaksud belum bisa dialokasikan sepenuhnya, karena masih tahap registrasi.
”Kita sekarang sedang registrasi lahan tidur di pusat kota,” katanya.
BP mengambil langkah untuk lebih selektif terhadap pengusaha, karena tidak ingin lahan itu kembali menjadi lahan tidur. Itu sebabnya BP tidak bisa langsung mengalokasikannya, jika ada pengusaha yang meminta lahan.
”Kita harus tahu lebih detail tentang perusahaan yang akan membuka usaha,” imbuhnya memberi alasan.
Ia mengakui peminat terhadap lahan tidur di Batam cukup tinggi. Terlebih kondisi lahan di Batam sangat terbatas, sehingga pihaknya mau tidak mau harus lebih selektif.
”Alokasi lahan juga harus sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2011, mengenai perencanaan tata ruang Batam, Bintan, dan Karimun,” jelasnya.
Terkait lahan tidur di Batam, sebelumnya Gubernur Kepri yang juga Ketua Dewan Kawasan FTZ Batam, Bintan, Karimun (BBK), HM Sani, sudah mengingatkan BP akan hal itu. Dia meminta BP Batam untuk menertibkan lahan tidur yang tidak kunjung dibangun investor, namun sudah mendapatkan hak pengelolaan lahannya.
”Penarikan lahan tidur dari pengusaha, dilakukan secara parsial. Kitasudah rapat dengan BP soal lahan tidur,” imbuhnya.(MARTUA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar