Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 26 April 2011

Produksi Turun, Panasonic Terus Kurangi KaryawanProduksi Turun, Panasonic Terus Kurangi Karyawan

Selasa, 26 April 2011 ( sumber Haluan Kepri )

BATAMCENTRE- Berkurangnya produksi PT Panasonic Shikoku Electronics, membuat perusahaan modal asing asal Jepang itu terus melakukan pengurangan karyawan. Sejak setahun terakhir, sudah ratusan tenaga kerja yang terkena program efisiensi karyawan. "Panasonic memang telah melakukan pengurangan sejak tahun lalu. Pengurangan dilakukan secara bertahap, sudah ada ratusan" ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudi Sakyakirty kepada wartawan di Mega Wisata Ocarina, Senin (25/4).

Rudi mengaku tidak mengetahui persis berapa jumlah karyawan PT Panasonic Shikoku Electronics. Begitu juga dengan jumlah pasti karyawan yang terkena efisiensi. Meski demikian, kata Rudi, pihaknya belum mendapatkan informasi bahwa perusahaan tersebut akan tutup seperti halnya PT Panasonic Batam Centre.

Begitu pula saat disinggung tentang informasi bakal tutupnya dua perusahaan lain yakni PT Sanyo Precision dan PT TEAC. Rudi mengaku belum mendapat kabar tersebut.

"Tahun ini memang ada perusahaan yang tutup, yaitu PT Brilliant. Mereka sudah tutup bulan Januari lalu. Perusahaan itu hanya memiliki 300 karyawan. Soal pembayaran gaji dan kewajiban mereka suda tuntas. Selain PT Brilliant, kami belum mendapatkan informasi," ujar Rudi.

Disebutkan Rudi, tidak ada kewajiban perusahaan untuk melaporkan perihal rencana tutupnya ke Disnaker. Namun, dalam proses rencana tutupnya perusahaan akan berkaitan dengan Disnaker bila kewajiban terhadap karyawan tidak dilakukan.

"Kalau ada persoalan menyangkut ketenaga kerjaan, baru kita turun tangan. Tetapi bila kewajiban mereka telah dipenuhi termasuk hak-hak karyawan, tidak ada aturan dalam UU mereka harus melaporkan kepada Disnaker bahwa mereka akan tutup," ujar Rudi.

Disinggung tentang kondisi ketenagakerjaan yang masih buruk di Batam, Rudi mengakui bahwasanya peran tenaga pengawas di lingkungan Disnaker belum maksimal.

Dijelaskannya, meskipun akhir tahun 2010 lalu Disnaker Kota Batam telah mendapatkan 15 tenaga pengawas, namun peran mereka belum maksimal, karena masih dalam proses training atau magang.

"15 orang tenaga pengawas yang baru bergabung Desember 2010 itu baru selesai pelatihan, dan lansung diterjunkan, bisa dikatakan mereka dalam proses training," ujar Rudi.

Tenaga pengawas baru tersebut kemudian diberi tugas untuk mengawasi 25 perusahaan. Yang tugasnya adalah menjadi mediator serta memberikan pemahaman tentang norma-norma ketenaga kerjaan, seperti PHK sepihak dan sebagainya.

"Untuk menyelesaikan permasalahan seputar ketenagakerjaan, kita akan selalu menempuh jalur pembahasan melalui bipartit, Disnaker akan menjadi mediator. Bisa dikatakan kinerja kami belum maksimal karena mereka masih baru," ujar Rudi mengakhiri. (pti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar