BATAM CENTRE- Badan Pengusahaan (BP) Batam secara resmi menyerahkan Kantor Kejaksaan Negeri Batam kepada instansi tersebut, Kamis (31/3). Penanganan berita acara penyerahan gedung Kejari Batam yang disebut-sebut paling megah itu dilakukan Ketua BP Batam Mustofa Widjaja dan Jaksa Agung Muda Pembinaan Iskamto.
Mustofa dalam sambutan singkatnya mengatakan, Kejari Batam adalah salah satu gedung termegah di antara beberapa gedung lain yang dibangun BP Batam. Bangunan Kantor Kejari Batam dibangun pada 14 Juni 2006 silam.
"Diharapkan dengan penyerahan Kantor Kejari Batam ini, ke depan hubungan antar lembaga pemerintah dan penegakan hukum dapat lebih baik. Serta bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Kajati Kepri Jhony Ginting dalam sambutannya menyebut, gedung Kejari Batam telah menjadi aset pemerintah yang harus dijaga dan dirawat, sebagai wujud pengelolan administrasi yang baik. Ia mengharapkan di dalam Kantor Kejari Batam yang megah harus diisi dengan roh yang bersih, sehingga Kejari benar-benar memberi arti bagi penegakan hukum.
"Roh dari Kantor Kejari Batam adalah profesionalisme, kejujuran, dan kredibelitas sehingga masyarakat bisa merasakan arti dari kinerja aparat Kejari Batam," ucapnya.
Jaksa Agung Muda Pembinaan Iskamto menyatakan, Kantor Kejari Batam terbilang sangat megah dari seluruh kantor Kejari di Indonesia. Ia lalu melontarkan filosofi bahwa sebuah gedung terdiri dari beberapa komponen, di antaranya fondasi, tiang, dinding dan atap. Semua komponen ini merupakan satu kesatuan hingga membentuk sebuah gedung Kejari yang megah.
"Bila salah satu komponen rapuh maka akan berpengaruh terhadap kemegahan sebuah bangunan. Apabila fondasi tidak kuat akan berpengaruh terhadap tiang dan atap, tiang yang tidak bagus juga akan berpengaruh terhadap dinding dan atap. Demikian juga bila atap bocor akan berpengaruh terhadap komponen lain dan kemegahan akan hilang. Ini sebuah kiasan yang memberi makna atas perilaku seluruh komponen yang ada di dalam Kantor Kejari Batam," ungkapnya.
Katanya, Provinsi Kepri berada di lokasi yang sangat strategis, karena berada dekat dengan negara tetangga. "Masalah penyelundupan, perdagangan orang dan peredaran narkoba akan semakin meningkat. Kondisi ini sangat memerlukan penegakan hukum yang profesional," pesan Iskamto. (nic)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar