* Copyright:ANTARA * Date:Apr 15 14:56 ( sumber Antara)
Batam, 15/4 (ANTARA) - Beberapa perusahaan Jepang menunda rencana penanaman modal di Batam setelah gempa dan tsunami melanda Negeri Matahari Terbit itu.
"Memang ada perusahaan Jepang yang menunda investasi, tapi jumlahnya tidak pasti," kata Kepala Bagian Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan Batam, Dwi Djoko Wiwoho, di Batam, Jumat.
Ia mengatakan perusahaan Jepang menunda penanaman modal karena kondisi negaranya yang belum pasti.
"Tahu sendiri kondisi Jepang sekarang seperti apa, jadi kami pahami sendiri saja," kata dia.
Menurut dia, beberapa perusahaan Jepang sudah berkomitmen menanamkan modal di Batam setelah berulang kali datang dan mempelajari Kawasan Perdagangan Bebas Batam.
Perusahaan-perusahaan Jepang yang berniat menanamkan modal di Batam umumnya bergerak pada sektor elektronik.
Hal senada dikatakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Batam Oka Simatupang. Ia mendengar beberapa perusahaan Jepang menunda untuk menanamkan modal di Batam.
"Kabarnya ada tujuh perusahaan Jepang yang membatalkan investasi karena tsunami, nilainya saya tidak tahu persis, namun semua bergerak pada sektor elektronik," kata Simatupang.
Sebelumnya, Ketua Apindo Provinsi Kepulauan Riau, Cahya, mengatakan pasokan komponen industri elektronik di Batam terhambat tsunami.
Akibat pembangkit listrik tenaga nuklir milik Jepang meledak, maka aliran listrik ke industri-industri terhambat, sehingga perusahaan Jepang tidak dapat memasok kebutuhan komponen industri elektronik.
Padahal, kata dia, sebanyak 40 persen komponen industri di Batam dipasok dari Jepang.
Selain impor komponen, hasil industri Batam juga dikirim ke Jepang.
"Sebanyak 60 persen hasil industri elektronik Batam dikirim ke Jepang," katanya. ***5*** (T.Y011/B/E011/E011) 15-04-2011 14:56:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar