* Copyright:ANTARA
* Date:Apr 28 13:04
Batam, 28/4 (ANTARA) - Sebanyak 10 perusahaan dalam negeri siap membangun Kawasan Baloi setelah Kementerian Kehutanan menyetujui alih fungsi hutan lindung daerah sekitar Dam Baloi awal pekan ini.
"Kawasan itu sudah dialokasikan untuk 10 perusahaan yang siap membangun," kata Kepala Sub Direktorat Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Kamis.
Ia mengatakan 10 perusahaan itu akan mengembangkan industri sektor jasa di Kawasan Baloi.
"Bidang jasa bisa apa saja, termasuk kondominium dan apartemen masuk jasa," kata Djoko enggan merinci rencana pembangunan daerah strategis itu.
Saat ini, pembangunan di Baloi belum dimulai, kata Djoko, menunggu perizinan dari berbagai pihak.
Untuk membangun, kata dia, perusahaan harus dilengkapi IMB, izin "cut and fill" dari BP Batam dan Analisis mengenai Dampak Lingkungan dari Pemkot Batam.
Selain perizinan, perusahaan pemegang alokasi lahan dan BP Batam harus menyelesaikan masalah penggusuran.
Saat ini, diperkirakan terdapat 3.000 kepala keluarga yang membangun dan menempati rumah di kawasan itu.
"Untuk 'ruli' itu jadi tanggungjawab developer dan BP Batam," kata dia.
BP Batam mengalokasikan 90 ha dari 119 ha lahan di Kawasan Baloi untuk pengusaha. Sedang sisanya dipertahankan untuk daerah hijau, termasuk dam.
Mengenai dam, ia mengatakan tetap menjadi aset BP Batam dan digunakan sebegai cadangan air, bila kebutuhan air warga meningkat.
Dam Baloi, kata dia, hanya memiliki kapasitas 60 liter per detik, relatif sedikit dibanding dam lain yang ada di Batam.(T.Y011/B/B008/B008)***5*** (T.Y011/B/B008/B008) 28-04-2011 13:04:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar