- SELASA, 01 JULY (sumber: Haluan kepri)
-
-
- HM Sani Lantik Tujuh Pejabat
TANJUNGPINANG (HK)- Mustofa Widjaja kembali dipercaya menakhodai BP Batam lima tahun ke depan.Ia resmi dilantik oleh Ketua Dewan Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (free trade zone/FTZ) Batam, Bintan dan Karimun (BBK) HM Sani, Senin (30/6) di Tanjungpinang.Selain Mustofa, Ketua DK FTZ BBK yang juga Gubernur Provinsi Kepri HM Sani, melantik Jon Arizal selaku wakil kepala BP Batam, kemudian Istono, Fitrah Kamaruddin, A Gani Lasya, I Wayan Subawa, dan Nur Syafriadi sebagai deputi. Ketua DPRD Kepri dari Partai Golkar itu adalah wajah baru di BP Batam.
Ketujuh pejabat BP Batam terpilih itu dilantik berdasarkan Surat Keputusan Dewan Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (DKPBPB) Batam, Bintan dan Karimun (BBK) nomor 20/KA-DK/BTM/2014.
Selain melantik, HM Sani juga meminta para pejabat BP Batam terpilih menandatangani Pakta Integritas. Turut hadir menyaksikan proses pelantikan dan penandatanganan Pakta Integritas, yaitu Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri Robert Iwan Loriaux, seluruh anggota DK FTZ dan sejumlah kepala SKPD Provinsi Kepri. Proses pelantikan kepala, wakil dan anggota BP Batam terpilih dilaksanakan pukul 14.00 WIB, di Aula Kantor Gubernur Kepri di Dompak, Tanjungpinang.
"Tidak semua orang mendapat sebuah kepercayaan atau amanah dalam sebuah jabatan. Amanah adalah kepercayaan," kata HM Sani dalam sambutannya.
HM Sani berharap, para pejabat yang dilantik dapat membawa perubahan dan pengembangan investasi di Batam, termasuk mampu membawa investor baru.
"Dalam berhubungan di dalam internal adalah mengedepankan kooperatif, bukan kompetitif. Sehingga akan terciptanya win-win solution," pesan Sani.
Setelah dilantik, kata Sani, dalam waktu dekat harus langsung dilakukan rapat kerja bersama. Dalam rapat tersebut, lanjutnya, akan diberikan tentang target-target yang harus dicapai.
Sani juga menekankan, dalam bekerja hendaknya berempati, sinergi, kreatif dan saling menghormati.
"Dalam pelaksanaan tugasnya pengurus BP Batam akan diawasi langsung oleh Dewan Pengawas BP Batam yang telah ditunjuk. Artinya semua harus ditingkatkan, dan harus lebih baik lagi," kata Sani.
Mustofa Siap
Kepala BP Batam terpilih, Mustofa Widjaja menyatakan siap memajukan BP Batam. Ia mengatakan, untuk meingkatkan kemajuan investasi di Batam, dirinya bersama dengan Anggota BP Batam/Deputi yang baru dilantik, tetap melanjutkan program-program pembangunan yang telah direncanakan. Seperti yang telah disusun dalam road maps Pengembangan Batam 2015-2020, baik itu pengembangan SDM, infrastruktur, konektivity, dan pembiayaan.
"Semuanya sudah kita rencanakan. Salah satunya adalah mengembangkan Pelabuhan Laut Batuampar dan Bandara. Selain itu juga adalah kerja sama pengoperasian air di Kabupaten Lingga," ujar Mustofa kepada wartawan usai dilantik.
Sementara itu, Jon Arizal pun menyatakan siap mengemban tugas sebagai Wakil Kepala BP Batam.
"Saya tidak bisa berkomentar banyak karena tugas saya hanya mewakili kepala BP Batam. Mewakili dalam rangka, kedeputian-kedeputian yakni ke internal, apa yang direncanakan oleh Kepala BP Batam," ucapnya, singkat.
Tim Seleksi
Beredar kabar, bahwa proses seleksi yang sudah dilaksanakan tidak transparan. Terkait tudingan itu, tim panitia seleksi siap digugat.
Juru bicara panitia seleksi, Untung Basuki, yang juga Kepala KPU Bea Cukai Tipe B Batam menyatakan pihaknya sebagai pelaksana seleksi telah menjalankan seleksi tersebut dengan sangat baik.
"Kita sudah serahkan dan membahas penilaian 35 peserta kepada Dewan Kawasan dengan kategori 18 peserta yang dinilai (sangat baik) dan 16 orang peserta dinilai (baik). Sedangkan satu orang dinyatakan mengundurkan diri. Dari hasil pemantuan 360 derajat dari seluruh aspek uji psikotes, pengetahuaan, pengalaman kinerja, kemampuaan bekerja sama, dan kemampuaan lain yang kami anggap akan mendukung pelaksanaan tugas BP Batam," jelas Untung.
Dijelaskan Untung kembali, secara ketentuan berdasarkan UU Nomor 44 Tahun 2007 tentang Badan Pengusahaan Kawasan, tidak diatur dan tidak diwajibkan, hal pengumuman hasil nilai peserta.
"Semua bentuk protes itu adalah melibatkan seluruh Dewan Kawasan. Dan kalau ada gugatan hukum atas pelaksanaan seleksi ini dipersilahkan digugat. Dewan Kawasan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan dengan segala ketentuaan yang berlaku. Dan hal ini memang adalah kewenangan Dewan Kawasan," pungkas Untung.
Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Kabul Priono yang juga Kepala Kanwil Hukum dan HAM Kepri, ikut membantah kalau proses seleksi tidak tansparan. Ia menambahkan hasil seleksi bersifat final, dan tidak bisa diganggu gugat.
Nur Masih Menunggu
Nur Syafriadi merupakan satu-satu politikus yang terpilih menjadi Anggota BP Batam. Ketika ditanya apakah dia sudah siap meninggalkan aktivitasnya sebagai Ketua DPRD Kepri, Nur mengatakan kalau dirinya masih menunggu keputusan resmi. Akan tetapi yang jelas, katanya, pengunduran dirinya sudah diajukan ke Partai Golkar.
Ditanya apakah ia akan berkantor kembali di DPRD Kepri, meskipun sudah terpilih sebagai Anggota BP Batam, Nur belum bisa memberikan jawaban pasti.
"Ya, kita lihat nantilah," jawab Nur.
Kembali ditanya apakah dirinya masih akan mengambil gaji dirinya sebagai Anggota DPRD Kepri, Nur tidak mau membicarakan itu.
"Itu kan bicara hak dan kewajiban, kalau hak saya, saya ambil. Kita harus menghormati peraturan yang ada," pungkasnya.
Info Barelang
Selasa, 01 Juli 2014
Mustofa Kembali Nakhodai BP Batam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar