MASKAPAI BELUM GUNAKAN PENERBANGAN MALAM DARI BATAM

Sumber : ANTARA

Batam, 23/7 (Antara) - Pengelola Bandar Udara Hang Nadim Batam sejak akhir Mei 2014 menyelenggarakan pelayanan 24 jam per hari, tetapi belum ada maskapai yang menggunakan slot penerbangan malam hari.

Sekarang pun kendati banyak tambahan penerbangan menjelang Lebaran namun slot malam tidak diminati maskapai, kecuali dari pagi sampai pukul 21.00 WIB, kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Pembukaan penerbangan hingga 24 jam di bandara milik Badan Pengusahaan Batam tersebut ditujukan untuk mengurai kepadatan pada siang hari terutama pada bandara yang juga sudah beroperasi 24 jam seperti Palembang, Medan, Jakarta, Surabaya.

"Kami berharap slot malam ini bisa dimanfaatkan maskapai agar tidak terjadi kepadatan dan penumpukan pada jam-jam sibuk," kata dia.

Meski belum ada peminat, kata dia, petugas bandara tetap bersiaga 24 jam karena selain penerban reguler sering ada pesawat Lion Air mendarat malam hari untuk keperluan perbaikan pada pusat perawatan menyeluruh yang terletak di kawasan Hang Nadim Batam.

"Kami tetap menempatkan petugas 24 jam. Kami juga berharap segera ada penerbangan malam hari dari Batam atau ke Batam," kata Suwarso.

Menghadapi lonjakan pemudik Lebaran Idul Fitri 2014, kata Suwarso, Lion air sudah memberlakukan penerbangan tambahan mulai 20 Juli dengan tujuan Pekanbaru Riau, Padang, Sumatera Barat, Medan Sumatera Utara, Surabaya, Jawa Timur, dan Pontianak, Kalimantan Barat.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan akan ada penerbangan dari Batam ke Papua yang akan dilayani Lion Air sekitar pukul 02.00 WIB dari Batam.

Selain itu, juga akan ada penerbangan langsung Lion Air dari Batam ke Denpasar Bali.

"Slot sudah kami sediakan. Kami tinggal menunggu realisasi dari maskapainya saja," kata dia.

Pemanfaatan slot malam dari Batam terbanyak, kata dia, kemungkinan terjadi pada tahun 2015 saat Lion Group resmi menjadikan Hang Nadim sebagai penghubung (hub) internasional ke ASEAN, Asia Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan.