Senin, 07 Juli 2014 (sumber: Posmetro Batam)
BATAM,METRO: Hingga kini Badan Pengusahaan (BP) Batam masih menunggu proses Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), untuk memasukan telepon seluler ke Batam.
Pasalnya kebijakan tersebut, masih dalam proses di Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Sekarang masih proses PPnBM. Bukan hanya Batam saja. Tapi seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho kepada POSMETRO, Rabu (2/7).
Ia menjelaskan, hingga kini pihaknya juga masih menunggu aturan agar importir dapat memasukan alat telekomunikasi berkelas ke Batam.
“Sampai saat ini kita belum ada aturan. Untuk impor barang itu harus ada SNI, agar bisa dicek. Sama seperti makanan kan harus ada izin dari BPPOM,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Djoko itu menjelaskan, Batam ditetapkan sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ) dengan tujuan sebagai kawasan bebas untukindustri. “Jangan jadi mindset seperti itu (Batam jadi surga elektronik). Itu hanya multial effectnya saja,” tegasnya.
Perlu diketahui, pada 2013 impor produk seluler, komputer genggam, dan komputer tablet mencapai 55 juta unit, senilai USD 3 miliar. Dari jumlah itu, sekitar 15 persennya masuk kategori barang mewah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar