Istono mulai aktif menduduki jabatan baru sebagai Anggota III atau Deputi Bidang Pengusahaan Sarana dan Usaha Badan Pengusahaan (BP) Batam. Ia akan membenahi pelayanan pelabuhan dan bandara sebagai langkah awal.
”Saya sudah berkecimpung dalam dua hal itu (pelabuhan dan bandara, red). Kami akan mengutamakan pelayanan dengan segala kekurangannya,” ujarnya saat ditemui di sela acara organisasi perumahan di Batam, baru-baru ini.
Anggota III membidangi Pelabuhan, Bandara Hang Nadim, Rumah Sakit BP Batam, dan lahan. Ia bertanggung jawab terhadap aset yang sudah berjalan. Tanggung jawab ini berbeda dari jabatan sebelumnya.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam. Ia bertugas membuat aset-aset baru.
Istono mengaku tak asing lagi dengan pelabuhan dan bandara. Namun, tidak demikian dengan rumah sakit dan lahan. Itulah sebabnya, pelabuhan dan bandara mendapat prioritas untuk dibenahi.
Menurut Istono, kegiatan di pelabuhan dan bandara tak bisa dibilang bagus. Perkembangannya lambat. Ini karena sifat statusnya yang tidak diusahakan. ”Maksudnya, kami itu terikat aturan. Untuk mengubah tarif dan pembiayaan pun tak bisa sembarangan,” ujarnya.
Satu solusinya dengan menerbitkan aturan baru untuk pelabuhan dan bandara. Istono mengatakan, aturan baru tersebut akan muncul dalam bentuk peraturan pemerintah yang rancangannya telah dibuat. Pembuatannya melibatkan seluruh kementerian yang dikomandoi Menteri Koordinator Perekonomian.
Rancangan peraturan pemerinah (RPP) untuk bandara kini telah sampai ke Presiden dan menunggu ditanda-tangani. Sementara, RPP untuk pelabuhan sedang dalam tahap harmonisasi. ”Semoga progres percepatan ini tuntas. Targetnya sebelum pemerintahan ini berakhir,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar