LION AIR TAMBAH SEJUMLAH PENERBANGAN DARI BATAM

Oleh Larno

    Copyright:ANTARA

Batam, 19/7 (Antara) - Maskapai Penerbangan Swasta Nasional Terbesar Lion Air menambah sejumlah penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam tujuan Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan karena tingginya arus mudik Lebaran 1435 Hijriah.

"Tambahan penerbangan diberlakukan mulai 20 Juli hingga 10 Agustus 2014. Tujuannya Pekanbaru, Padang, Medan, Surabaya, dan Pontianak," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Sabtu.

Ia mengatakan untuk tujuan Padang, Sumatera Barat, terdapat dua tambahan penerbangan perhari. Sehingga rute Batam-Padang akan dilayani lima kali sehari.

Tujuan Pekanbaru, Riau, kata dia, ditambah satu kali per hari menjadi enam kali penerbangan setekah pada hari-hari biasa dilayani dengan lima penerbangan.

Sementara tujuan Surabaya, Jawa Timur, dan Medan, Sumatra Utara, ditambah satu kali menjadi empat kali penerbangan per hari.

Untuk tujuan Pontianak, Kalimantan Barat, kata dia, ditambah satu kali penerbangan menjadi dua kali per hari.

"Lion Air masih melihat permintaan penerbangan dan kemungkinan masih akan melakukan penambahan pada rute-rute lain jika jumlah pemudik terus meningkat," kata Suwarso.

Untuk maskapai lain seperti Citilink, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, belum memutuskan menambah frekuensi penerbangan dari Batam.

"Beberapa hari ini jumlah penumpang sudah diatas 6.100 orang perhari. Makin mendekati lebaran akan terus meningkat hingga diatas 7.000 penumpang perhari," kata dia.

Ia mengatakan hingga saat ini penerbangan masih dilayani hingga pukul 21.00 WIB karena belum ada permintaan penerbangan untuk malam hari meski bandara sudah buka 24 jam mulai akhir Mei 2014 lalu.

Pada Sabtu siang, kepadatan pada depan terminal keberangkatan Bandara yang dimiliki oleh BP Batam tersebut sudah mulai nampak. Antrean pada pintu masuk terminal padat.

Sejumlah penumpang tampak belum melakukan "check in", sehingga memenuhi teras bandara yang memiliki landas pacu 4,025 kilometer dan dibangun saat Otorita Batam (Sekarang BP Batam) dikepalai oleh Presiden ketiga RI, BJ Habibie.