Info Barelang
Rabu, 16 Oktober 2013
Soerya: Batam Dibangun Bersama
Batam – Seribuan massa menggelar demonstrasi ke Gedung DPRD Batam, Jumat (11/10). Mereka meminta agar DPRD Batam jeli melihat persoalan Batam saat ini. Termasuk, adanya pihak yang ingin merusak hubungan Pemko Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Dewan pun diminta menyinergikan kembali hubungan kedua lembaga tersebut. Massa membawa bendera Laskar Merah Putih, serta pakai kaos bertuliskan Jogoboyo. Mereka berorasi dengan di kawal aparat kepolisian.
“Ketua DPRD Batam harus mendorong dan menyinergikan kerja sama antara Pemko dan BP Batam. Jika tidak, Surya Sardi Ketua DPRD Batam lebih baik turun,” teriak seorang pedemo bernama Sahabaruddin, dari atas mobil bak terbuka.
“Kepres lebih tinggi dari Perpres. Indonesia harga mati. DK dan BP Batam jangan takut menegakkan hukum,” sambungnya.
Pada aksi kali ini, massa mengaku melakukan demo karena sebelumnya ada aksi yang merusak Kantor BP Batam. Mereka menuntut agar semua elemen masyarakat, menjaga aset-aset Kota Batam.
“Kami siap melawan pihak yang merusak dan melakukan kekerasan demi kebutuhan Batam,” teriak pendemo.
Pada kesempatan itu, massa juga mengingatkan masyarakat sama-sama membangun Batam.
“Sebab, Batam bisa besar karena kita. Jadi kita tidak bicara pendatang atau tidak. Kita harus menjaga keutuhan bangsa. Kami bertekad mendukung kehadiran investor. Tanpa investor, kita juga akan karut- marut,” teriak pedemo tanpa menjelaskan alasan mereka lebih jauh menggelar aksi demo.
Sementara anggota Komisi I DPRD Batam, Helmi Hemilton, usai menemui pedemo, mengingatkan perlu menjaga keharmonisan kehidupan di Batam.
Jangan dimunculkan konflik antara Pemko Batam dan BP Batam. Dia juga menyinggung tindakan Wakil Wali Kota Batam, Rudi yang bersama pedemo beberapa hari sebelumnya ke BP Batam. “Dia meminta semua pedemo di Batam santun dan elegan. Jaga jangan sampai investor lari karena jaminan keamanan tidak ada,” cetusnya.
Jangan Ada Kepentingan Pihak Tertentu
Berbeda dengan aksi-aksi demo masyarakat di DPRD dan Pemko sebelumnya. Kali ini, aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat dari gabungan elemen di Batam, mendapat perhatian Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, Wakil Wali Kota Batam Rudi, Direktur Teknis dan Pembangunan, BP Batam Istono dan Ketua LAM Batam Nyat Kadir.
Pada kesempatan itu, Soerya yang berdiri di atas pikap bersama Rudi, Nyat dan Istono, mengimbau agar semua pihak menjaga keamanan di Batam. Soerya dan Rudi sama-sama menyampaikan harapan agar warga Batam sama-sama menjaga keamanan.
Sementara Soerya meminta agar Pemko dan BP Batam bisa lebih mesra. Ditanya apakah ada kaitan antara demo hari itu dengan demo warga Tanjung Uma yang merusak pagar BP Batam dan membakar papan nama badan itu, Soerya tidak membantah.
“Kalau dikait-kaitkan, semua berkaitan. Tapi, semua institusi polisi dan sipil bersatu padu. Kita siap menjaga itu semua,” tegas Soerya.
“Batam kita bangun bersama-sama. Janganlah karena ada kepentingan pihak-pihak tertentu, kita ribut. Jangan merusak fasilitas,” sambungnya.
Ditanya kehadirannya bersama Rudi dan Istono, apa ada kaitan dengan potensi konflik, pada aksi itu, Soerya membantah. Demikian, dia mengingatkan agar konflik antarkelompok masyarakat di Batam tidak terjadi.
“Semua elemen masyarakat, bersama menjaga Batam kondusif,” pesannya.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar