Jumat, 18 Oktober 2013 ( sumber : Haluan Kepri )
Terkait Pengembangan TI
BATAM CENTRE (HK) - Badan Pengusahaan (BP) Batam menandatangai memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara terkait Tekhnologi Informasi (TI), Kamis (17/10). Dalam pengembangan TI, BP Batam dinilai lebih perpengalaman.
Bupati Kutai Kertanegara Rita Widya Sari mengatakan, saat ini jalan kota di Kutai Kertanegara terdapat 22 BTS. Namun, sejauh ini belum difungsikan maksimal. Kedepan, pihaknya ingin memperbaiki semuanya menjadi lebih baik.
Dipilihnya BP Batam sebagai tempat belajar TI merupakan rekomendasi dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Selama ini, TI di Kota Batam sudah sangat baik dan layak. Untuk itu, nantinya pihaknya akan mengirimkan beberapa pegawai ke Batam untuk mengikuti training di bidang TI.
Rita berpendapat apabila teknologi sudah sangat baik, tetapi sumber daya manusia (SDM) nya tidak baik, akan menjadi boomerang.
"Saya senang adanya MoU ini. Mudah-mudahan kegiatan ini mendapat ridho dari Allah SWT. Saya beranggapan, teknologi kita tanpa kemampuan akan menjadi pisau bermata dua dan saya pernah bermimpi tempat ini ada di Kutai Kertanegara, "jelasnya.
Ketua BP Batam Mustofa Widjaja menuturkan, Pemkab Kutai Kertanegara tidak perlu repot-repot mengirimkan pegawainya ke Batam. Nantinya, BP Kawasan Batam akan mengirimkan pegawainya buat menjadi mentor ke sana.
" Kami siap mengirimkan pegawai kami kesana. Selama ini, untuk Kabupaten/Kota yang berbasiskan TI baru Kutai Kertanegara, " katanya.
Dikatakan Mustofa, setiap Kabupaten/Kota yang ingin membangun daerahnya berbasis TI sangatlah gampang, yakni memiliki semangat. Dengan adanya kunjungan Kabupaten Kutai Kertanegara, ia merasa sangat senang. Bahkan beberapa waktu lalu, pemerintah RI melakukan kerjasama di bidang TI untuk menciptakan e- Goverment.
" Kutai Kertanegara memiliki keinginan yang sama dengan BP Batam, menjadikan Indonesia berbasis TI. Kami berharap ke depan Indonesia memiliki networking TI, minimal di Pulau-pulau besar ada hubungan TI agar manfaatnya bisa dirasakan, "ujarnya.
Selama ini, Kota Batam menjadi pusat TI di bagian Indonesia Barat. Sebab, kawasan ini rentan dengan bencana alam. " Ini menjadi nilai lebih untuk penyimpanan data. Dengan adanya IT kami berharap ada komunikasi dengan seluruh stakeholder. Nantinya kerjasama ini bukan menjadi langkah akhir tapi langkah kedepan, "pungkasnya. (byu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar