Kamis, 24 October 2013 ( sumber : Haluan Kepri )
BATAM (HK) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri)
Brigjen Pol Endjang Sudradjat menegaskan bahwa situasi Kota Batam tetap
terkendali. Dia memastikan, aparat kepolisian, didukung TNI, selalu
bersiaga guna menyiptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat
Batam, pendatang maupun para investor.
"Saat ini, saya nilai Batam masih aman dan kondusif," ujar Kapolda kepada wartawan di halaman Kantor BP Batam.
Seperti diketahui, ribuan masyarakat Kelurahan Tanjunguma, Kecamatan Lubukbaja, Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (23/10). Massa yang sudah berkumpul sejak pukul 09.30 WIB itu menuntut BP Batam segera menetapkan wilayah mereka seluas 108 hektar sebagai kampung tua.
Namun, dalam pertemuan antara perwakilan masyarakat Tanjunguma, Gubernur Kepri H Muhammad Sani dan Ketua BP Batam Mustofa Widjaja tidak menemukan kata sepakat. Saat perwakilan masyarakat menyampaikan hasil pertemuan tersebut, secara spontan emosi massa tersulut.
Massa yang marah, kemudian melakukan pengrusakan pagar berduri yang dipasang polisi di depan kantor BP Batam, berupaya merubuhkan pintu gerbang dan merangsek masuk ke area Kantor BP Batam sembari melemparinya dengan batu dan kayu. Polisi yang melihat tanda-tanda massa mulai bertindak anarkis, langsung mengambil tindakan persuasif. (baca: Belasan Orang Diamankan)
"Kami sudah melakukan langkah yang persuasif, tapi sejak awal kami sudah melihat tanda-tanda massa mau anarkis, seperti merusak pagar berduri," ujar Kapolda.
Kata Kapolda, jika pihaknya membiarkan massa, maka aksi demo bisa berujung pada kerusuhan. Polisi pun mencium gelagat kalau Kantor BP Batam berpotensi dibakar. Karenanya, polisi mengambil tindakan tegas, membubarkan pengunjukrasa.
Menurut Endjang, aksi demonstrasi tidak dilarang karena hal ini merupakan hak setiap warga negara Indonesia untuk bersuara dan menyampaikan pendapat. Namun sebaiknya dilakukan dengan cara-cara damai dan simpatik.
Kata dia, aparat kepolisian yang dibantu TNI, sudah mengamankan beberapa titik di Batam yang dianggap rawan, di antaranya fasilitas umum seperti bandara, pelabuhan, kantor-kantor pemerintah, perumahan di sekitar Batam Centre hingga ke kawasan pemukiman Tanjunguma.
"Saya tidak tahu berapa penjagaan di masing-masing titik tersebut. Tapi saya menilai Batam masih aman dan kondusif," katanya.
Untuk mengawal aksi kemarin, kata Kapolda, ada sekitar 1.644 personil yang berasal dari Polri dan TNI. Selain dari jajaran Polda Kepri, pasukan juga didatangkan dari Polda Sumatera Selatan, Polda Jambi dan dari Polda Metro Jaya, Jakarta.
Apakah Batam menerapkan status Siaga 1 sebagaimana informasi yang beredar di lapangan? menurut Kapolda, sampai sekarang Batam tidak perlu Siaga 1. Dia memastikan Batam masih aman.
"Batam tidak siaga. Batam aman dan kondusif," tegasnya.(byu/par)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar