Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 03 Mei 2010

PENYESUAIAN TARIF LISTRIK BATAM JULI

Batam, 30/4 (ANTARA) - Penyesuaian tarif listrik Batam baru bisa dilakukan Juli 2010, menunggu masa peninjauan tarif, kata Sekretaris Perusahaan pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam, Lutfi Nazi.

"Penyesuaian pada bulan Juli, tapi besarannya belum tahu," kata Lutfi di Batam, Jumat.

Meskipun harga gas Perusahaan Gas Negara (PGN) naik sekitar 15 persen mulai April untuk tagihan Mei, namun PLN Batam tidak bisa langsung menyesuaikan tarif, kata Lutfi.

Ia mengatakan berdasarkan PP No.33/2008, penyesuaian tarif PLN Batam dilakukan setiap tiga bulan. Tarif listrik disesuaikan dengan kurs rupiah terhadap dolar, inflasi, harga bahan bakar gas dan minyak.

"Dampak kenaikan harga gas terasa Juni," kata dia.

Mengenai besaran kenaikan tarif listrik, ia mengatakan tergantung hitungan pemerintah. "Bukan wewenang kami untuk menjawabnya," kata dia.

Meskipun harga gas naik 15 persen, namun kenaikan tarif PLN belum tentu 15 persen, kata dia.

Biaya bahan bakar, kata dia, hanya 47 persen dari seluruh komponen produksi. Dari 100 persen biaya bahan bakar, 90 persen di antaranya gas, 10 persen lainnya minyak.

Ia mengatakan menurut perhitungan pemerintah kenaikan tarif listrik di atas lima persen. Mekanisme penyesuaian tarif dilakukan melalui rekomendasi DPR lalu ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam peraturan menteri.

Namun, jika perhitungan kenaikan tarif listrik di bawah lima persen, maka harga listrik langsung disesuaikan. "PLN Batam tidak ada keinginan untuk menaikan listrik Batam," kata dia.

Sementara itu, Bank Indonesia Batam meminta kepada pemerintah daerah agar kenaikan tarif air dan listrik jangan dilakukan pada waktu bersamaan untuk menghindari inflasi yang tinggi.

"Kenaikan tarif air dan listrik hendaknya jangan dilakukan bersamaan pada Mei 2010 karena akan memberikan tekanan yang besar terhadap inflasi pada bulan berjalan," kata Pimpinan Bank Indonesia Elang Tri Praptomo.

Ia mengatakan, daya beli masyarakat Batam masih lemah dan akan tambah melemah jika tarif listrik dan air naik bersamaan.

BI juga menyarankan agar kenaikan tarif listrik dan air tidak naik langsung 15 persen dan 18 persen, melainkan bertahap disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

"Kenaikan tarif listrik dan air amat memberatkan masyarakat, apa lagi ke dua komponen itu akan mempengaruhi harga barang lainnya.

Menurut dia, kenaikan tarif listrik dan air akan menimbulkan dampak turunan, yakni kenaikan harga kebutuhan lainnya. (T.Y011/ (T.Y011/B/A027/A027) 30-04-2010 14:39:18 NNNN

Copyright © ANTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar