| | | |
Written by madi | |
Selasa, 04 Mei 2010 (sumber Tribun Batam,versi asli) | |
BATAM, TRIBUN - Investor Cina semakin berminat menanamkan investasi di Batam. Sebanyak 11 pengusaha asal negeri tirai bambu itu akan segera membuka usaha dengan nilai modal yang ditanam sekitar 13,4 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 134 miliar (kurs Rp 10 ribu). Informasi tersebut disampaikan langsung Duta besar (Dubes) Cina untuk Indonesia, Zhang Qiyue, saat melakukan kunjungan ke Pemko Batam, Senin (3/5). Wali Kota Ahmad Dahlan usai pertemuan itu menyebutkan bahwa para investor Cina itu akan mulai beroperasi dalam waktu dekat, menunggu persetujuan akhir dari pemerintah. “Ada sembilan investor baru dan dua perusahaan ekspansi Cina yang mengajukan aplikasi investasinya di Batam,” sebut Dahlan. Perusahaan tersebut bergerak pada berbagai sektor mulai industri besi beton, percetakan, pembuatan mur dan baut, peralatan logam, penyedia tenaga listrik, property, dan perdagangan. Walau sebagian besar di antaranya sudah menggunakan teknologi tinggi dan minim penggunaan tenaga manusia, namun gelombang investasi ini diperkirakan akan menyerap 1.195 tenaga kerja. Sebelumnya, tercatat sebanyak 12 investor dari negeri Cina sudah menanamkan modalnya di Batam. Perusahaan-perusahaan ini telah mempekerjakan sekitar 1.103 pekerja lokal dan 41 tenaga kerja asing (TKA). Saat ini terhitung sebanyak 164 Jumlah TKA asal Cina yang bekerja di Batam per Januari 2010. Mereka tersebar di 44 perusahaan. Dahlan juga mengungkapkan bahwa pemerintah Cina menawarkan pemberian pinjaman lunak kepada Pemko Batam. Namun dia tidak menyebutkan berapa besaran pinjaman yang ditawarkan tersebut karena Pemko akan mengkaji terlebih dulu sebelum melakukan pinjaman. “Dia (Dubes Zhang) mengatakan pemerintahnya mengalokasikan pinjaman lunak untuk Batam, yang diperuntukkan untuk proyek infratruktur. Batam memang sangat membutuhkan berbagai penambahan infrastruktur dalam mendukung perkembangan investasi dan industri, terutama pelabuhan peti kemas (container port). Saya rasa saat ini kita butuh permanent container port untuk lebih menunjang investasi di daerah ini,” papar Dahlan. Jika permanent container port telah ada, ungkap Dahlan, maka pembangunan Batam akan sangat signifikan. Untuk pelabuhan peti kemas ini, Dahlan menilai lokasi yang paling layak adalah Batu Ampar dan Kabil, meski tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pembangunan di tempat lain bila ada tawaran menarik dari pemerintah Cina. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar