Rabu, 05/05/2010 (sumber Bisnis Indonesia)
BATAM: PT Graha Trisaka Industry (GTI/Drydocks World Graha) masih menghentikan aktivitas proyek yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan subkontraktor sampai waktu yang belum ditentukan.GTI sendiri akan mulai beroperasi per 5 Mei hari ini.
"Tetapi untuk tahap awal hanya sekitar 2.080 karyawan saja yang akan bekerja, mereka karyawan kami," ujar Elysia Risanti, Legal Assistant Manager Drydocks-World South East Asia, kemarin.
Adapun, sebagian besar pekerja lain dari perusahaan outsourcing dan subkontraktor, sambungnya, belum dipekerjakan.
Mereka terdiri dari 6.672 pekerja outsourcing dan 3.884 pekerja subkontraktor yang selama ini ikut mengerjakan bagian-bagian proyek perusahaan offshore tersebut.
Dengan demikian, katanya, Drydocks untuk sementara masih menghentikan aktivitas proyek yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan subkontraktor.
Adapun jumlah perusahaan subkontraktor yang bekerja di GTI tercatat sekitar 68 perusahaan.
"Kami belum tahu kapan bisa normal kembali. Dibutuhkan waktu lama bagi kami untuk kembali seperti semula," kata Elysia.
Selain beroperasi secara bertahap, upaya efisiensi dan normalisasi kondisi pascakerusuhan juga dilakukan Drydocks dengan memangkas jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang selama ini bekerja di GTI.
Kurangi TKA
Dia menyebutkan beberapa TKA yang menempati level manajer dan senior supervisor tidak akan dipekerjakan lagi di GTI.
CEO Drydocks World Denis Welch, sebelumnya sudah mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi penggunaan TKA secara bertahap guna meminimkan potensi insiden serupa pada masa yang akan datang.
Drydocks, katanya, akan memperbanyak jumlah pekerja lokal di level menengah ke atas yang selama ini banyak diisi pekerja asing.
Mereka di antaranya berasal dari India, Bangladesh, Singapura, Malaysia, Myanmar, Filipina dan Belanda.
"Sebagai gantinya kami akan melakukan rekruitmen karyawan lokal di Batam maupun dari universitas-universitas yang memiliki jurusan teknik perkapalan yang ada di Indonesia," tambah Elysia.
Dia menjelaskan untuk sementara posisi-posisi yang kosong itu akan diambil alih oleh Drydocks yang akan mengendalikannya langsung dari kantor pusat Asia Tenggara di Singapura. (K40)
Bisnis Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar