Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerja sama dengan Korean Joint Secretariat of Economic Development untuk mempromosikan peluang dan potensi Pulau Batam sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas.

"Korea adalah negara dengan nilai investasi terbesar keempat di Batam. Kami ingin pengusaha Korea terutama di Jakarta mempromosikan peluang investasi pada pengusaha Korea lainnya," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam.

Forum Investasi Korea (Korean Investment Forum) merupakan implementasi hubungan kerja sama antara kedua pihak (Korea dan Indonesia) khusunya Batam untuk saling mempromosikan dan memperkenalkan Pulau Batam untuk memberikan dampak positif bidang ekonomi.

"Sebagai kawasan perdagangan bebas, Batam memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan devisa bagi Indonesia. Korea adalah salah satu negara yang diharap akan meningkatkan investasinya ke Indonesia terutama Batam," kata dia.

Kegiatan tersebut, kata dia, dihadiri sebanyak 100 pelaku usaha Korea yang berada di Jakarta serta menampilkan success story pengusaha Korea David Bak (CEO and Chairman PT Tri Karya Alam Shipyard Batam) sebagai wujud nyata bahwa Batam merupakan tempat yang sangat tepat untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha.

BP Batam juga mengundang narasumber dari Kantor Bea dan Cukai Batam, Kantor Pajak Batam, Direktur Lalulintas Barang dan Direktur Investasi dan Marketing BP Batam sengan maksud memberikan penjelasan kegiatan investasi di Batam.

"Kami ingin yang menjadi kendala dan keinginan dari pengusaha dapat ditampung dan diberikan solusi yang baik," kata Djoko.

Hingga saat ini, kata dia, terdapat 23 pengusaha foreign direct investment (FDI) dan joint venture Korea beroperasi di Bayam dengan nilai investasi mencapai 26,4 juta dolar Amerika (AS). Bidang usahanya meliputi shipyard, industri bangunan terapung, industri penunjang minyak dan gas.

"Korea merupakan negara potensial bagi Batam, sehingga diharapkan investasinya terus meningkat," kata dia.

Sebelumnya, BP Batam juga sudah melakukan kegiatan promosi pada pengusaha-pengusaha Singapura, Jepang dengan tujuan meningkatkan investasi.

"Negara Asia masih menjadi sasaran utama kami untuk meningkatkan investasi di Batam. Dibanding kawasan lain, Asia memang masih lebih potensial," kata Djoko. (Antara)