Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 28 Mei 2014

BP Batam Promosikan Peluang Investasi Bagi Pengusaha Korea

 
Senin, 26-05-2014 ( sumber : Batam Today )
 

Direktur PTSP BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho.

JAKARTA, BP Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai pengelola Pulau seluas 715 km2 memiliki berbagai program untuk mempromosikan Pulau Batam, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Salah satunya Forum Business Gathering "Korean Investment Forum 2014" diselenggarakan atas kerja sama BP Batam dengan Korean Joint Secretariat of Economic Development Jumat, (23/5/2014) di Hotel Mulia, Jakarta.

Acara tersebut dilaksanakan untuk memperkenalkan dan mempromosikan peluang dan potensi Pulau Batam kepada para pengusaha Korea yang berada di Jakarta dengan harapan mereka dapat menginformasikan kepada rekan maupun pengusaha Korea lainnya yang ingin mengetahui lebih detail mengenai Pulau Batam.

Forum Investasi Korea merupakan implementasi hubungan kerja sama antara kedua pihak, Korea dan Indonesia, khususnya Batam, untuk saling mempromosikan mempromosikan dan memperkenalkan Pulau Batam dan diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau.

"Saat ini BP Batam tengah mengembangkan Batam melalui Road Map yang telah disusun untuk meningkatkan pertumbuhan investasi dan ekonomi di wilayah Kepulauan Riau," kata Direktur PTSP BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho.

Forum Investasi Korea dihadiri sebanyak 100 para pelaku usaha Korea yang berada di Jakarta, serta menampilkan success story pengusaha Korea, Mr. David Bak, CEO and  Chairman PT Tri Karya Alam Shipyard Batam, sebagai wujud nyata bahwa Batam merupakan tempat yang sangat tepat untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha.

BP Batam juga mengundang narasumber dari Bea Cukai Kota Batam, Kantor Pajak Kota Batam, dan Disnaker Kota Batam, serta Direktur Lalu Lintas Barang dan Direktur Investasi dan Marketing BP Batam dengan maksud memberikan penjelasan kegiatan investasi di Batam, sehingga apa yang menjadi kendala dan keinginan dari pengusaha dapat ditampung dan diberikan solusi yang terbaik.

"Sampai saat ini terdapat 23 perusahaan FDI (foreign direct investment) dan joint venture Korea yang beroperasi di Batam, dengan nilai investasi mencapai US$26.400.000 (termasuk perluasan usaha) dengan bidang usaha antara lain shipyard, industri bangunan terapung, industri pendukung minyak dan gas, dan lainnya," terang Djoko.

Korea adalah negara dengan investasi terbesar ke-4 setelah Singapura, Malaysia dan Taiwan. Hal tersebut tentunya menandakan Korea merupakan negara berpotensi bagi Batam dan menaruh kepercayaan kepada Batam, dan diharapkan investasi Korea di Batam akan terus meningkat.

Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ), Pulau Batam memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan devisa bagi Indonesia. Pulau Batam difokuskan pengembangannya menjadi kawasan industri yang kompetitif di Asia Tenggara, yaitu industri alih kapal, industri perdagangan, industri pariwisata serta industri lainnya yang sudah dikembangkan sejak tahun 1970-an.

"Pemerintah juga telah memberikan berbagai fasilitas penunjang dan insentif dalam memberikan pelayanan kepada para investor yang ingin berinvestasi di Batam," tuturnya.

Pengembangan industri dari berbagai sektor, seperti industri perdagangan, industri elektronik, industri perkapalan, industri pariwisata, serta industri penunjang lainnya telah memberikan banyak kontribusi dalam meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi, khususnya di Batam dan Kepulauan Riau.

Pemerintah Pusat dalam hal ini sangat berupaya keras dengan membuat berbagai kebijakan, pelimpahan kewenangan kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai upaya untuk memberikan kemudahan bagi investor dan calon investor untuk menanamkan modalnya di Pulau Batam.

Dengan dibebaskannya bea fiskal, bea ekspor dan impor dan berbagai insentif lainnya, serta dukungan penuh lainnya sebagai apresiasi untuk memajukan Pulau Batam sebagai daerah tujuan investasi dan keuntungan letaknya yang sangat strategis berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar